Apa yang ada ayah bunda rasakan ketika si kecil lahir?
Hampir semua orang tua pasti akan menjawab bahagia, terharu, dan penuh rasa syukur. Cara terbaik untuk mengungkapkan rasa syukur tersebut adalah dengan memberikan perhatian dan kasih sayang terbaik untuk anak.
Perhatian dan kasih sayang yang diberikan membantu si kecil memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu bentuk perhatian dan kasih sayang adalah memberikan stimulasi atau rangsangan dan gizi yang cukup, sesuai dan tepat pada anak.
Mari kita simak apa saja yang dapat ayah bunda lakukan.
1. Berikan ASI eksklusif dan rangsangan/stimulasi sejak lahir.
Makanan terbaik bagi bayi hingga berusia 6 bulan adalah Air Susu Ibu (ASI). Karena itu, penting untuk merangsang bayi agar mampu menghisap ASI dengan membiasakan bayi untuk menyusu dengan cara yang nyaman.
Pemberian ASI juga sekaligus akan merangsang indra perasa pada bayi. Untuk menstimulasi indra peraba, ayah bunda dapat memberikan pelukan atau dengan menggendong bayi. Pelukan akan memberikan rasa nyaman pada bayi sekaligus menciptakan ikatan antara orang tua dengan bayi. Ayah bunda juga dapat berbicara atau menyanyikan lagu untuk bayi agar indra pendengaran bayi terbiasa mendengar suara dan melatihnya untuk merespon suara.
2. Lanjutkan stimulasi sesuai tahap tumbuh kembang anak.
Beda usia, berbeda pula rangsangannya. Berikut adalah tahapan kemampuan bayi dan rangsangan yang dapat ayah bunda lakukan.
- Usia 1 – 3 bulan, bayi telah mampu mengenali dan merespon suara, mengikuti objek, tersenyum, mengangkat kepala saat ditengkurapkan. Pada tahap usia ini ayah bunda dapat merangsang kemampuan indra dan motorik (gerak) bayi dengan lebih sering mengajak bayi berbicara, memberikan sentuhan atau pijatan lembut pada bayi. Ayah bunda juga sudah dapat melatih bayi terbiasa berbaring miring atau berlatih tengkurap dalam waktu singkat.
- Usia 4 – 6 bulan, pada usia ini, bayi telah mampu mengangkat kepala, menjangkau dan menggenggam benda, mengeluarkan suara celoteh bayi, mengenali ketika dipanggil. Ketika telah memasuki usia 4 bulan, bayi juga telah mulai mampu membedakan berbagai warna. Pada tahap ini ayah bunda dapat membantu bayi agar mampu tengkurap dan berbalik sendiri. Ayah bunda juga dapat melatih bayi untuk memegang objek dengan memberikan teether bayi, yaitu mainan khusus yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan gigi bayi. Untuk membiasakan bayi mengenal warna, ayah bunda dapat mendekorasi kamar dengan cat atau barang berwarna warni atau memberikan mainan (mainan gantung, teether, mainan kerincingan) yang berwarna warni.
- Pada usia 6 bulan dan keatas, bayi telah mulai belajar tengkurap maju atau merangkak. Selanjutnya bayi akan belajar duduk sendiri, kemudian belajar berjalan. Pada tahap ini ayah bunda harus selalu merangsang dan mendampingi dengan sikap yang positif anak agar berani dan percaya diri untuk melakukan setiap tahap perkembangannya.
3. Dukung tumbuh kembang anak sesuai di tiap tahapnya.
Dukungan yang dapat ayah bunda lakukan adalah dengan:
- Memastikan keamanan si kecil baik menyangkut lingkungan geraknya maupun mainan yang diberikan pada bayi. Lingkungan gerak bayi harus bebas dari sesuatu yang dapat membahayakan seperti barang-barang yang tajam atau permukaan lantai yang tidak rata. Lingkungan tempat bayi juga harus jauh dari hal-hal yang membahayakan seperti genangan air dalam, jalan yang dilalui kendaraan, paparan asap dari rokok, pembakaran, pabrik atau kendaraan. Perhatikan pula bahan pembuat mainan serta hindari mainan yang mengandung bagian-bagian kecil yang dapat membuat anak tersedak sehingga membahayakan anak.
- Memberikan pengasuhan yang positif
Pada saat mendampingi anak, terapkan pengasuhan yang positif yang akan membuat anak nyaman. Hindari menakut-nakuti anak, memaksa, membentak dan memukul anak. Pengasuhan yang positif akan membuat anak menjalani pertumbuhan dan perkembangannya dengan ceria dan penuh percaya diri.
4. Berikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
MP – ASI dapat diberikan ketika bayi telah memasuki usia 6 bulan. Pada usia tersebut, bayi membutuhkan nutrisi selain yang berasal dari ASI. Pemberian MP – ASI disesuaikan pada usia bayi. Berikan MP – ASI dengan tekstur yang sangat lembut pada MP – ASI pertama untuk agar makanan dapat dicerna bayi dan tidak menggumpal. Perkenalkan bayi pada buah dan sayur dalam bentuk bubur saring terlebih dahulu. Buah dan sayur memiliki resiko menimbulkan reaksi alergi yang lebih kecil sehingga lebih aman bagi bayi.
MP – ASI dapat dilanjutkan dengan memberikan bayi finger food (makanan yang dapat dipegang dengan tangan). Finger food dapat berupa sayur atau buah yang direbus dalam ukuran yang dapat dipegang oleh tangan bayi; sereal atau telur. Hindari menambahkan garam, madu, gula, kacang utuh, teh atau kopi, pemanis buatan pada bayi dibawah 1 tahun. Pemberian finger food juga merupakan salah satu stimulasi motorik pada bayi yaitu melatihnya mengunyah dan mengatur letak makanan didalam mulut.
Setelah anak berusia 1 tahun, bayi dapat mulai diperkenalkan dengan makanan yang dimakan oleh orang dewasa di rumah, tapi dengan tekstur yang lebih lembut. Sehingga memudahkan anak untuk mengunyah makanan. Selanjutnya dapat diberikan makanan yang sama dengan orang dewasa ketika anak telah mampu untuk mengunyah makanan.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memberikan MP – ASI adalah makanan yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan gizi pada anak. Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, anak membutuhkan karbohidrat, protein, lemak dan mikronutrien. Karbohidrat adalah sumber energi utama; protein merupakan zat pembangun dan diperlukan untuk meregenerasi sel; lemak berfungsi sebagai cadangan makanan dan komponen utama membrane sel; dan mikronutrien berupa zat besi, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin D, iodin, yodium, kalsium, folat dan zink yang berasal dari asupan makanan.
Pemenuhan gizi tersebut tidak perlu harus diperoleh dari makanan yang mahal dan sulit ditemukan. Karbohidrat misalnya dapat berasal dari ubi, jagung, beras, kentang, dan sagu. Begitu pula protein yang dapat bersumber dari tempe, tahu, ikan, telur kacang-kacangan, ayam dan daging. Buah dan sayur merupakan sumber dari vitamin yang diperlukan oleh tubuh.
Semua bahan makanan tersebut adalah bahan-bahan makanan yang ada di sekitar kita karena makanan yang segar lebih baik dikonsumsi dibandingkan makanan yang telah melalui proses pengawetan dan diberikan zat-zat tambahan.
5. Update pengetahuan ayah bunda mengenai kebutuhan tumbuh kembang si kecil
Sebagai orang tua, salah satu wujud kasih sayang kita adalah memberikan stimulasi dan gizi yang sesuai dan tepat pada anak. Pada saat ini, semakin mudah informasi mengenai pengasuhan anak didapatkan. Informasi bertebaran di media sosial dan di website yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Ayah dan bunda harus bijak dalam menyaring informasi-informasi tersebut agar pengasuhan yang ayah bunda lakukan tidak keliru. Jangan sampai ayah dan bunda ikut-ikutan trend yang nyatanya tidak sepenuhnya benar dan malah membebani atau bahkan membahayakan anak. Misalnya saja ayah dan bunda memaksakan untuk memberikan ikan salmon pada anak padahal hal tersebut memberatkan karena sulit didapatkan dan harganya mahal di lingkungan tempat tinggal ayah bunda. Atau ayah bunda malah jadi membanding-bandingkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan anak lain yang dilihat di media sosial.
Perkembangan setiap anak berbeda. Dan jika memang dikhawatirkan terjadinya keterlambatan atau kelainan, ayah bunda seharusnya berkonsultasi pada bidan atau dokter. Jadi tidak boleh mendiagnosa sendiri apalagi menduga-duga hingga memunculkan rasa cemas yang kemudian berdampak pada anak.
Agar dapat menjadi bijak dalam mengasuh anak, ayah bunda perlu menambah pengetahuan dari sumber-sumber terpercaya. Dalam hal ini, BKKBN memfasilitasi ayah dan bunda salah satunya dengan mengadakan kelas orang tua hebat dengan narasumber yang berkompeten dibidangnya dan dapat ayah bunda ikuti melalui youtube @BKKBNOfficial. Selain itu, bagi ayah dan bunda yang suka membaca, terdapat banyak artikel terkait pengasuhan anak yang dapat ayah bunda jadikan referensi di website orangtuahebat: https://www.orangtuahebat.id/publikasi-dan-informasi/.
Referensi:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2832/sumber-zat-gizi-penting-bagi-anak-balita-menunjang-pertumbuhan-normal#:~:text=Untuk%20mendukung%20pertumbuhan%20dan%20perkembangan,yodium%2C%20fosfor%2C%20dan%20zink. diakses pada 23 mei 2024
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3121/pemberian-makanan-pendamping-asi-yang-tepat-untuk-pencegahan-stunting diakses pada 23 mei 2024
ttps://www.nutriclub.co.id/artikel/alergi/bayi/panduan-mpasi-untuk-cegah-alergi-si-kecil diakses pada 23 mei 2024
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/351/pentingnya-dan-tahap-pemberian-mpasi-pada-bayi diakses pada 23 mei 2024
https://www.babycentre.co.uk/a6476/baby-milestones-one-to-six-months diakses pada 23 mei 2024
https://www.alodokter.com/cara-mudah-stimulasi-bayi-yang-perlu-dipelajari-orang-tua diakses pada 23 mei 2024
Nofi Ariyanto, S.Pd
Penyuluh Keluarga Berencana
Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat
___
Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Yuk Maksimalkan Stimulasi dan Gizi Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal” yangdiselenggarakan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).