WORKING MOTHER BISA STRESS? YUK COBA 10 TIPS SEDERHANA INI!

Ibu adalah sosok penting di kehidupan rumah tangga, berbagai aktivitas yang dilakukan sebagai seorang Ibu memungkinkan dirinya untuk menjadi sosok yang  multitalenta . Terlebih jika dalam kondisi tertentu, banyak dari mereka yang mempunyai peran ganda yaitu tidak hanya sebagai Istri bagi suaminya dan Ibu bagi anak-anaknya tetapi juga adalah seorang pekerja (working mother) yang ikut mencari nafkah untuk membantu keluarganya. Tentu hal ini bukan fenomena  yang baru di zaman sekarang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perempuan pekerja pada tahun 2022 mencapai 52,74 juta pekerja di Indonesia. Fakta demikian menyimpulkan bahwa partisipasi dan posisi seorang working  mother sangat menentukan bagaimana mereka membangun diri  dan keluarga mereka melalui bekerja. 

Dalam praktiknya menjadi seorang working  mother tentu memiliki tantangan tersendiri, dikarenakan fungsi dan tugasnya akan terbagi. Hal ini jika tidak mendapat penaganganan yang baik bukan tidak mungkin akan  mendatangkan masalah baik dari segi emosi, fisik, lingkungan kerja bahkan bagi keluarga sendiri. Berikut tips sederhana manajemen emosi bagi working mother:

  1. Awali hari dengan hal positif

Sebelum memulai hari, sebaiknya bunda bangun lebih pagi dan meluangkan waktu untuk melakukan hal yang positif, misalnya berdoa, olahraga ringan. Coba tanamkan rasa syukur dengan berterima kasih kepada Sang Pencipta atas apa saja yang Bunda punya dan segala yang telah dilakukan selama ini.

  1. Buat daftar prioritas

Biasanya, seorang ibu pekerja akan merasa tertekan dengan rutinitasnya, terlebih ketika ada hal yang tidak berjalan sesuai rencananya. Contoh, ada tugas yang harus segera dikerjakan, tetapi dalam waktu bersamaan ada telepon dari anak yang sedang menangis di rumah. Jika seperti ini baiknya selesaikan tugas yang mendesak terlebih dahulu.

  1. Lakukan video calldengan anak

Agar pikiran Bunda tidak gelisah, cobalah untuk menjadwalkan panggilan video dengan Si Kecil. Tidak perlu lama-lama, 5 menit saja cukup untuk mengetahui aktivitas si kecil di rumah Hal ini bisa menjadi mood booster dan penyemangat Bunda untuk kembali semangat bekerja

  1. Turunkan ekspektasi

Selama di rumah, gaya pengasuhan kakek dan nenek atau pengasuh dengan Bunda mungkin akan sedikit berbeda. Misalnya, saat bersama Bunda biasanya di pagi hari Si Kecil akan sarapan sambil membaca buku, sedangkan saat diasuh oleh pengasuh Si Kecil makan sambil berlari-larian. Tentu saja hal tersebut agak berbeda dengan cara pengasuhan yang Bunda terapkan, bukan? Namun, agar Bunda bisa bekerja dengan baik di kantor, cobalah untuk turunkan sedikit ekspektasi tersebut. Asalkan anak mau makan, tidak rewel, dan dalam kondisi yang sehat, sedikit perbedaan cara pengasuhan bukanlah hal yang perlu dibesar-besarkan.

  1. Luangkan waktu untuk me time

Sibuk di kantor dan di rumah, bukan menjadi alasan Bunda tidak bisa meluangkan waktu untuk melakukan me time, ya. Melakukan beberapa hal yang disukai, seperti berbelanja, makan makanan favorit, berkebun, menonton film terbaru, berolahraga, atau melakukan perawatan di salon boleh kok untuk Bunda lakukan kapan saja.

  1. Berkumpul dengan sahabat

Bunda juga perlu untuk berkumpul dengan para sahabat. Hal ini bisa menjadi support system untuk menjaga kesehatan mental Bunda. Biasanya, setelah berkumpul dengan orang terkasih, seperti sahabat atau orang terdekat lainnya, perasaan Bunda akan senang dan Bunda bisa jadi lebih siap untuk menghadapi pekerjaan di kantor sekaligus melayani suami dan anak.

  1. Tidak membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain

Salah satu hal yang bisa membuat diri tertekan adalah sering membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain. Namun, Bunda tidak perlu membandingkan kehidupan pribadi dengan yang lain. Sebab, tidak ada hidup yang sempurna. Semua orang tentu punya tantangan tersendiri dalam kehidupannya. 

  1. Gunakan sosial media dengan bijak

Sosial media memang bisa bermanfaat bagi para ibu, khususnya untuk mendapatkan informasi tentang parenting. Namun, melaui sosial media pula Bunda bisa merasa stres dengan omongan penggunanya, khususnya yang suka membandingkan kehidupan ibu rumah tangga dengan ibu pekerja. Bahkan, tidak sedikit pengguna sosial media yang suka menyudutkan para ibu pekerja karena dianggap tidak mau mengurus buah hatinya. supaya Bunda tidak stres dengan komentar dan unggahan yang menyudutkan, sebaiknya jauhi akun-akun atau pengguna yang toxic demi kenyamanan hati.

  1. Terapkan sleep hygiene

Untuk menjaga stamina dan mencukupi energi, Bunda perlu tidur dan makan yang cukup. Untuk menjaga kualitas tidur Bunda tetap baik, Bunda bisa mencoba sleep hygiene.

  1. meminta bantuan kepada pasangan

Sekali – kali bunda bisa meminta bantuan kepada pasangan untuk meringankan pekerjaan rumah. Ingat pekerjaan rumah membutuhkan energi yang besar, yang terkadang membuat Lelah jika dikerjakan sendiri. Intinya jangan memaksakan diri ya…

Menjadi ibu pekerja adalah pilihan setiap ibu. Selama suami mendukung dan Si Kecil ada yang merawat, Bunda tidak perlu merasa bersalah jika memutuskan untuk tetap bekerja di kantor. Namun, jangan sampai peran ganda yang Bunda lakukan membuat Bunda stres dan jatuh sakit, ya. Terapkan tips-tips menjaga kesehatan mental di atas dengan baik, agar kondisi jiwa Bunda tetap terjaga. Bila perlu, Bunda bisa berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan solusi tepat dalam menjalani peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus ibu pekerja.

Referensi:

https://www.alodokter.com/bunda-begini-cara-menjaga-kesehatan-mental-untuk-ibu-pekerja 

di akses pada 8 april 2024

https://www.researchgate.net/publication/341150701_Regulasi_Emosi_Stres_dan_Kesejahteraan_Psikologis_Studi_Pada_Ibu_Work_From_Home di akses pada 8 april 2024

 

Nur Arifka, Amd.Keb

Penyuluh Keluarga Berencana Terampil 

Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat 

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Menjaga Kesehatan Mental Ibu Demi Si Kecil” yang diselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
5
+1
0
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Rosmawati
Rosmawati
2 months ago

Great Tips, must try

Muh syukri
Muh syukri
2 months ago

Terimakasih Ilmunya

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

2
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x