Ibu adalah sosok penting di kehidupan rumah tangga, berbagai aktivitas yang dilakukan sebagai seorang Ibu memungkinkan dirinya untuk menjadi sosok yang multitalenta . Terlebih jika dalam kondisi tertentu, banyak dari mereka yang mempunyai peran ganda yaitu tidak hanya sebagai Istri bagi suaminya dan Ibu bagi anak-anaknya tetapi juga adalah seorang pekerja (working mother) yang ikut mencari nafkah untuk membantu keluarganya. Tentu hal ini bukan fenomena yang baru di zaman sekarang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perempuan pekerja pada tahun 2022 mencapai 52,74 juta pekerja di Indonesia. Fakta demikian menyimpulkan bahwa partisipasi dan posisi seorang working mother sangat menentukan bagaimana mereka membangun diri dan keluarga mereka melalui bekerja.
Dalam praktiknya menjadi seorang working mother tentu memiliki tantangan tersendiri, dikarenakan fungsi dan tugasnya akan terbagi. Hal ini jika tidak mendapat penaganganan yang baik bukan tidak mungkin akan mendatangkan masalah baik dari segi emosi, fisik, lingkungan kerja bahkan bagi keluarga sendiri. Berikut tips sederhana manajemen emosi bagi working mother:
- Awali hari dengan hal positif
Sebelum memulai hari, sebaiknya bunda bangun lebih pagi dan meluangkan waktu untuk melakukan hal yang positif, misalnya berdoa, olahraga ringan. Coba tanamkan rasa syukur dengan berterima kasih kepada Sang Pencipta atas apa saja yang Bunda punya dan segala yang telah dilakukan selama ini.
- Buat daftar prioritas
Biasanya, seorang ibu pekerja akan merasa tertekan dengan rutinitasnya, terlebih ketika ada hal yang tidak berjalan sesuai rencananya. Contoh, ada tugas yang harus segera dikerjakan, tetapi dalam waktu bersamaan ada telepon dari anak yang sedang menangis di rumah. Jika seperti ini baiknya selesaikan tugas yang mendesak terlebih dahulu.
- Lakukan video calldengan anak
Agar pikiran Bunda tidak gelisah, cobalah untuk menjadwalkan panggilan video dengan Si Kecil. Tidak perlu lama-lama, 5 menit saja cukup untuk mengetahui aktivitas si kecil di rumah Hal ini bisa menjadi mood booster dan penyemangat Bunda untuk kembali semangat bekerja
- Turunkan ekspektasi
Selama di rumah, gaya pengasuhan kakek dan nenek atau pengasuh dengan Bunda mungkin akan sedikit berbeda. Misalnya, saat bersama Bunda biasanya di pagi hari Si Kecil akan sarapan sambil membaca buku, sedangkan saat diasuh oleh pengasuh Si Kecil makan sambil berlari-larian. Tentu saja hal tersebut agak berbeda dengan cara pengasuhan yang Bunda terapkan, bukan? Namun, agar Bunda bisa bekerja dengan baik di kantor, cobalah untuk turunkan sedikit ekspektasi tersebut. Asalkan anak mau makan, tidak rewel, dan dalam kondisi yang sehat, sedikit perbedaan cara pengasuhan bukanlah hal yang perlu dibesar-besarkan.
- Luangkan waktu untuk me time
Sibuk di kantor dan di rumah, bukan menjadi alasan Bunda tidak bisa meluangkan waktu untuk melakukan me time, ya. Melakukan beberapa hal yang disukai, seperti berbelanja, makan makanan favorit, berkebun, menonton film terbaru, berolahraga, atau melakukan perawatan di salon boleh kok untuk Bunda lakukan kapan saja.
- Berkumpul dengan sahabat
Bunda juga perlu untuk berkumpul dengan para sahabat. Hal ini bisa menjadi support system untuk menjaga kesehatan mental Bunda. Biasanya, setelah berkumpul dengan orang terkasih, seperti sahabat atau orang terdekat lainnya, perasaan Bunda akan senang dan Bunda bisa jadi lebih siap untuk menghadapi pekerjaan di kantor sekaligus melayani suami dan anak.
- Tidak membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain
Salah satu hal yang bisa membuat diri tertekan adalah sering membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain. Namun, Bunda tidak perlu membandingkan kehidupan pribadi dengan yang lain. Sebab, tidak ada hidup yang sempurna. Semua orang tentu punya tantangan tersendiri dalam kehidupannya.
- Gunakan sosial media dengan bijak
Sosial media memang bisa bermanfaat bagi para ibu, khususnya untuk mendapatkan informasi tentang parenting. Namun, melaui sosial media pula Bunda bisa merasa stres dengan omongan penggunanya, khususnya yang suka membandingkan kehidupan ibu rumah tangga dengan ibu pekerja. Bahkan, tidak sedikit pengguna sosial media yang suka menyudutkan para ibu pekerja karena dianggap tidak mau mengurus buah hatinya. supaya Bunda tidak stres dengan komentar dan unggahan yang menyudutkan, sebaiknya jauhi akun-akun atau pengguna yang toxic demi kenyamanan hati.
- Terapkan sleep hygiene
Untuk menjaga stamina dan mencukupi energi, Bunda perlu tidur dan makan yang cukup. Untuk menjaga kualitas tidur Bunda tetap baik, Bunda bisa mencoba sleep hygiene.
- meminta bantuan kepada pasangan
Sekali – kali bunda bisa meminta bantuan kepada pasangan untuk meringankan pekerjaan rumah. Ingat pekerjaan rumah membutuhkan energi yang besar, yang terkadang membuat Lelah jika dikerjakan sendiri. Intinya jangan memaksakan diri ya…
Menjadi ibu pekerja adalah pilihan setiap ibu. Selama suami mendukung dan Si Kecil ada yang merawat, Bunda tidak perlu merasa bersalah jika memutuskan untuk tetap bekerja di kantor. Namun, jangan sampai peran ganda yang Bunda lakukan membuat Bunda stres dan jatuh sakit, ya. Terapkan tips-tips menjaga kesehatan mental di atas dengan baik, agar kondisi jiwa Bunda tetap terjaga. Bila perlu, Bunda bisa berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan solusi tepat dalam menjalani peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus ibu pekerja.
Referensi:
https://www.alodokter.com/bunda-begini-cara-menjaga-kesehatan-mental-untuk-ibu-pekerja
di akses pada 8 april 2024
https://www.researchgate.net/publication/341150701_Regulasi_Emosi_Stres_dan_Kesejahteraan_Psikologis_Studi_Pada_Ibu_Work_From_Home di akses pada 8 april 2024
Nur Arifka, Amd.Keb
Penyuluh Keluarga Berencana Terampil
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat
___
Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Menjaga Kesehatan Mental Ibu Demi Si Kecil” yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).
Terimakasih Ilmunya
Great Tips, must try