Keluarga Wajib mengoptimalkan Stimulasi dan Gizi Sang Buah Hati, Demi Masa Depannya.

“Dalam Pertemuan Bina Keluarga Balita dan Posyandu, kadangkala muncul beberapa kendala dari keluarga balita dimana mereka merasa takut jika berat badan atau tinggi badan anaknya tidak mengalami peningkatan. Akhirnya mereka mencari alasan untuk tidak datang ke Bina Keluarga Balita dan Posyandu. Padahal dengan mengetahui perkembangan berat badan dan tinggi badan anak menjadi tolak ukur untuk mencari solusi dan treatment yang tepat bagi anaknya.”

Mengoptimalkan stimulasi dan gizi anak merupakan langkah penting untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik, kognitif, maupun emosional. Pada masa ini keluarga memiliki tanggung jawab penuh dan harus memiliki komitmen untuk memberikan yang terbaik untuk sang buah hati.
Sebagai komitmen tersebut beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh keluarga meliputi:

  • Stimulasi Sensorik
    Pada dasarnya kita mengenal ada berbagai macam indera yang tergolong sebagai sistem sensorik yang sudah dibawa anak sejak lahir. Jika berpatokan pada fase 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yakni 270 hari di dalam rahim dan 730 hari setelah dilahirkan ini merupakan masa-masa pertama di kehidupan anak. Sehingga sistem sensorik perlu dilakukan stimulasi sedini mungkin agar dapat berfungsi dan berkembang secara maksimal.
    Stimulasi sensorik ini dapat dilakukan dengan, kegiatan memberikan mainan dengan tekstur yang berbeda tujuannya agar anak mengenal berbagai macam tekstur. Selain itu bisa pula dengan mendengarkan musik bersama ataupun bagi yang beragama islam bisa dengan suara Tadarrus Qur’an tujuannya agar anak bisa mengenal suara. Lalu dengan berjalan- jalan melihat lingkungan sekitar tujuannya agar anak bisa mengenal warna dan bentuk.
  • Stimulasi Motorik
    Keterampilan motorik anak dibagi menjadi dua macam, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Pada motorik kasar ini terkait dengan pergerakan otot-otot besar yang terletak di lengan, kaki, dan badan untuk melakukan aktivitas seperti berjalan, melompat, atau berlari. Sedangkan keterampilan motorik halus ini terkait pergerakan otot-otot kecil di tangan untuk melakukan gerakan yang lebih spesifik, rinci dan dalam bentuk sederhana. Misalnya, menggunakan sendok saat makan atau mengambil dan melepaskan benda dari genggaman tangannya.
    Keterampilan motorik pada dasarnya dapat distimulasi dengan aktivitas fisik yang rutin. Pada masa kanak-kanak, partisipasi rutin dalam aktivitas fisik sangatlah penting karena ini adalah periode keemasan untuk mengoptimalkan perkembangan motorik, fungsi kognitif, dan fungsi kekebalan tubuh.
  • Stimulasi Kognitif
    Keterampilan kognitif adalah keterampilan atau kecakapan yang dimiliki anak yang dapat terlihat dari keterampilan intelektualnya, yakni bagaimana sang anak memproses informasi, mengetahui konsep, mengolah bahasa, dan kemampuan dalam menentukan persepsi. Pada dasarnya kemampuan tersebut pada tiap anak bisa berbeda-beda. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, akan tetapi stimulasi yang diberikan keluarga juga sangat menentukan dan memberikan pengaruh yang signifikan pada perkembangan kognitif anak. Sehingga orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendorong dan stimulasi kognitif anaknya di bidang memori, konsentrasi, perhatian, dan persepsi.
    Beberapa contoh kegiatannya meliputi Membaca buku bersama, bermain permainan edukatif, mengajak anak menghitung benda, dan memperkenalkan konsep dasar seperti angka dan huruf. Tujuannya adalah untuk merangsang otak dan kemampuan berpikir anak.
  • Stimulasi Sosial dan Emosional
    Keterampilan sosial dan emosional pada anak usia dini merupakan keterampilan anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa atau orang tua, dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Selain itu dapat pula diartikan sebagai kemampuan anak untuk mengelola dan mengekspresikan emosi baik positif maupun negatif.
    Keterampilan sosial dan emosional ini juga berupa proses bagi anak untuk belajar beradaptasi dalam mengetahui dan memahami kondisi dan emosi dalam melakukan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, mendengarkan, mengamati serta meniru apa yang mereka lihat. Beberapa contoh kegiatan dalam stimulasi sosial dan emosional yakni, Bermain peran, mengajarkan anak berbagi dan berempati, serta mendorong anak bermain dengan teman sebaya. Tujuannya adalah untuk membantu anak belajar mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain.
  • Gizi Anak
    Asupan gizi bagi anak adalah salah satu kunci keberhasilan orang tua dalam menjaga periode emas bagi sang buah hatinya. Pada masa ini orang tua perlu memperhatikan hal-hal yang spesifik dan penting untuk anaknya. Misalnya masa enam bulan pertama sang anak diberikan ASI eksklusif tanpa ada bantuan susu formula ataupun lannya. Manfaat ASI baik karena mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
    Setelah melewati masa enam bulan, sang buah hati bisa diberikan dan dikenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada prinsipnya makanan yang diberikan harus bergizi seimbang dan bervariasi sehingga anak tidak menolak dan bosan. Beberapa contoh MPASI adalah lumatan bubur beras dengan protein hewani seperti ayam, ikan, telur, ataupun lumatan sayur dan buah-buahan.
    Keluarga juga perlu mulai menerapkan makanan seimbang sebagai bentuk edukasi kepada seluruh keluarga termasuk sang buah hati. Paling tidak dalam keluarga memperhatikan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral dalam setiap hidangan. Contohnya Menu harian bisa mencakup nasi atau roti, sayuran, buah-buahan, daging atau kacang-kacangan, dan produk susu. Begitu pula dengan camilan yang sehat seperti Buah-buahan segar, yogurt, potongan sayur, dan kacang-kacangan.
  • Langkah-langkah pengaplikasian dalam keluarga
    Kebiasaan positif keluarga merupakan contoh yang terbaik untuk masa depan bagi sang buah hati. Beberapa Langkah-langkah yang bisa diterapkan dalam keluarga, meliputi:
    1. Edukasi dan Keterlibatan keluarga, yang harus dipahami adalah keluarga perlu terus belajar tentang perkembangan anak dan pentingnya gizi. Hal yang bisa dilakukan adalah terlibat aktif pada kegiatan Bina Keluarga Balita dan Posyandu di lingkungan sekitar, mengikuti kelas parenting, membaca buku atau artikel tentang perkembangan anak seperti pada website orangtuahebat.id, dan bisa melakukan konsultasi dengan dokter anak.
    2. Lingkungan yang Mendukung, keluarga memiliki tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan yang aman dan stimulatif di rumah. Keluarga bisa menyediakan area bermain yang aman, memberikan mainan edukatif, dan memastikan lingkungan bebas dari bahaya.
    3. Rutinitas teratur Sehari-hari, keluarga sudah seharusnya menjadikan hal positif sebagai rutinitas harian. Beberapa diantaranya yang mencakup waktu makan, waktu bermain, dan waktu tidur yang teratur. Rutinitas teratur ini bisa membantu anak merasa aman dan membentuk kebiasaan baik sejak dini.

Pemantauan dan Evaluasi Secara Berkala, keluarga bisa memantau perkembangan anak secara berkala dan melakukan penyesuaian jika hal itu dapandang perlu dan mendesak terkait perkembangan dan pertumbuhan anak. Beberapa hal penting itu seperti dengan mencatat perkembangan anak pada Kartu Kembang Anak (KKA) baik secara online ataupun dalam bentuk Kartu yang bisa didapatkan pada Bina Keluarga Balita setempat, melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, dan memberikan perhatian pada tanda-tanda stunting atau masalah perkembangan lainnya.
Dengan memperhatikan stimulasi yang tepat dan gizi yang seimbang, orang tua dapat membantu sang buah hati mereka mencapai potensi maksimalnya, baik dalam hal kesehatan, kemampuan belajar, maupun keterampilan sosial.
Referensi:
Skata.info. “Kenali 7 Sistem Sensorik pada Perkembangan Anak dan Cara Menstimulinya” 08 Maret 2024. (https://skata.info/article/detail/1613/kenali-7-sistem-sensorik-pada-perkembangan-anak-dan-cara-menstimulasinya) diakses tanggal 24/05/2024.
Nutriclub.co.id. “10 Ide Kegiatan Fisik untuk Stimulasi Motorik Anak” 22 September 2023. (https://www.nutriclub.co.id/artikel/stimulasi/3-tahun-atas/kegiatan-fisik-motorik-anak) diakses tanggal 24/05/2024.
Halodoc.com. “7 Cara Meningkatkan Kemampuan Kognitif Bagi Anak” 23 Agustus 2023. (https://www.halodoc.com/artikel/7-cara-meningkatkan-kemampuan-kognitif-anak) diakses tanggal 24/05/2024.
Dancow.go.id.“Stimulasi Dukung Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini” 17 Desember 2023. (https://www.dancow.co.id/artikel/0-12-bulan/perkembangan-sosial-anak-usia-dini) diakses tanggal 24/05/2024.
yankes.kemkes.go.id. “Sumber Zat Gizi Penting bagi Anak Balita Menunjang Pertumbuhan Normal” 10 Oktober 2023. (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2832/sumber-zat-gizi-penting-bagi-anak-balita-menunjang-pertumbuhan-normal) diakses tanggal 24/05/2024.

Alamsyah, SKM

Penyuluh Keluarga Berencana

Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Yuk Maksimalkan Stimulasi dan Gizi Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal” yangdiselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
3
+1
0
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x