HINDARI ‘TOXIC PARENT’ UNTUK SEBUAH KELUARGA BAHAGIA

Judul ini kami sampaikan berdasar pengalaman kami sebagai kader bkb, saat kami memberikan penyuluhan BKB 13 pertemuan pada materi 11 dengan judul Perlindungan Anak. Setelah selesai kegiatan penyuluhan ada seorang anggota baru kami yang bercerita kepada kami bahwa beliau dulunya adalah korban toxic parents dari kedua orangtuanya, dan sekarang setelah punya anak, beliau juga sebagai pelaku toxic parents bagi anaknya. Dan itu dilakukan secara tidak sadar kalau perlakuan kepada anaknya akan berdampak sangat negatif bagi anaknya sekarang dan sampai dewasa kelak. Hal ini sudah terlihat dari perlakuan anaknya kepada teman maupun lingkungan sekitar 

Sebagai orangtua, memang sudah sewajarnya mengasuh anak dengan versi terbaik. Namun terkadang, dengan atau tanpa disadari cara mengasuh anak atau parenting kurang tepat atau keliru. Ada banyak hal atau peraturan kecil yang mungkin di anggap sederhana oleh para orangtua, tapi mengarah pada perilaku toxic parents.

Toxic parents merupakan pola pengasuhan yang keliru dan tanpa sadar dapat melukai psokologi anak. Pola pengasuhan tersebut sering dilakukan oleh orang yang umumnya kasar, tidak dewasa, serta memiliki gangguan mental.

Ciri-ciri toxic parents :

  • Tidak bisa mengontrol emosi dan mudah marah

Toxic parents sangat mudah marah dan meluapkan emosi kepada anak. Orang tua tipe ini cenderung melebih-lebihkan setiap masalah yang ada, walau sebenarnya itu adalah masalah yang sepele. Toxic parentas juga tidak segan memarahi atau bahkan mencaci maki anak di depan orang lain

  • Memiliki dorongan untuk selalu mengontrol anak

Toxic parents tidak akan memberi anak ruang pribadi untuk mengambil kepitusan sendiri, karena mereka menganggap segala hal yamg berasal dari anaknya adalah salah. Orangtua dengan pola asuh ini merasa apa yang mereka anjurkan kepada anak selalu benar, itulah sebabnya segala hal tentang anak akan dikendalikan langsung oleh mereka, bahkan  hingga buah hatinya telah beranjak dewasa.

  • Melakukan penyiksaan fisik atau verbal kepada anak

Tidak ada orangtua yang melakukan kekerasan pada anaknya. Namaun hal ini sering dilakukan oleh para toxic parents. Kekerasan fisik, seperti pukulan, tamparan, cubitan atau bahkan kekerasan verbal, seperti panggilan yang tidak baik dan hinaan, bisa menjadi bahan makanan sehari-hari bagi anak dengan toxic parents

  •  Merasa bersaing dengan anak

Sudah seharusnya orangtua berperan dalam mendukung dan menyemangati buah hatinya. Namun toxic parents tidak melakukan hal ini. Mereka justru cenderung suka mempermalukan anak, membuat anak menjadi down, dan merasa tidak senang saat anak bahagia. 

Tidak semua ciri-ciri di atas dimiliki oleh toxic parents, satu perilaku saja sudah bisa menjadikan orang tua sebagai toxic parents. Setiap ciri di atas, seringan apapun derajatnya bisa meninggalkan luka dan sulit disembuhkan pada jiwa anak, bahkan hingga ia dewasa.

Perilaku toxic parents bisa berasal dari pola asuh dimasa lalu yang menyebabkan trauma dan akhirnya akan mengulang perilaku ke anak di masa depan. Untuk memutus perilaku toxic parens ini, orangtua atau calon orangtua harus memahami cara pengasuhan kepada anak dengan baik dan benar, sehingga harapan untuk membentuk keluarga yang bahagia bisa tercapai, yaitu dengan mengenal pola asuh orangtua kepada anak, pola asuh yang salah dengan cara menerapkan pola asuh anak yang negatif.  

Untuk menghindari pola asuh negatif, dapat dilakukan  dengan cara melalukan Pola asuh yang positif  dan akan membuat anak memiliki pemikiran positif sehinggai sebagai orang tua perlu mempunyai daya tangkal terhadap perilaku dari lingkungan seperti penyalahgunaan narkoba. Pola asuh positif akan mempunyai dampak kepada anak dan orang tua. 

Dampak kepada anak : tidak pemarah, tidak agresif, lebih positif, lebih perhatian,  lebih menyenangkan dan lebih bahagia. 

 Dampak kepada orang tua : Mengapresisi perilaku baik, mendisiplinkan perilaku buruk, kasih sayang, perhatian, tidak pemarah, tidak memaksakan kehendak kepada anak, lebih bahagia.

Anak tumbuh bahagia dengan pola pengasuhan yang positif. Pola pengasuhan yang positif dapat dilakukan dengan penuh kasih sayang kepada anak dan mengedepankan kepentingan anak agar tercipta hubungan yang hangat antara anak dengan orang tua.

Manfaat pola pengasuhan positif :

~ Mengoptimalkan tumbuh kembang anak

~ Mendeteksi kelainan pada tumbuh kembang anak

~ Meningkatkan kualitas interaksi anak dengan orang tua

~ Mencegah anak dari perilaku menyimpang

 

Orang tua adalah arsitek otak anak, dimana otak anak berkembang karena adanya kematangan sel syaraf, orang tua membantu optimalisasi kematangan nerologis dengan pemberian nutrisi dan stimulasi, Nutrisi sebagai bahan bakar untuk regenerasi sel. Sedangkan stimulus membantu optimalisasi kerja nutrisi mencapai performa terbaiknya. Maka berikan nutrisi yang baik dan sediakan lingkungan sosial yang suportif terhadap tumbuh kembang anak

Memiliki keluarga yang bahagia merupakan impian setiap pasangan suami dan istri, dimana ketika kebahagiaan keluarga terjaga, maka keharmonisan di dalam rumah tangga juga dapat terjalin. 

Untuk memiliki keluarga bahagia, keharmonisan dapat terjaga, diperlukan tips yang bisa dicoba : seperti menjadwalkan family time, membuat perturan yang jelas, menyampaikan bahasa cinta, hingga menjadi ‘rumah’ bagi satu sama lain. Secara umum, terdapat beberapa karaktiristik keluarga bahagia yang dapat diidentifikasi, di antaranya :

~ adanya dukungan

~ Adanya rasa cinta dan kepedulian antar anggota keluarga

~ Mampu memberikan perasaan aman dan memiliki antara satu dengan yang lain

~ Komunikasi yang terbuka

~ Membuat setiap keluarga merasa penting atau dibutuhkan

~ Membuat anggota keluarga merasa dihargai dan di hormati

 

PENTINGNYA KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA UNTUK MEMBENTUK KELUARGA BAHAGIA  :

  • Meningkatkan kepercayaan diri anak,keluarga merupakan aspek nurture yg memberikan pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Kebersamaan dalam keluarga, saat melakukan aktifitas sehari-hari, saat mengobrol bersama anak untuk mengasah kemampuannya dalam brkomunikasi. Komunikasi dua arah, dimana anak bebas mengemukakan pendapatnya kepada orang tua atau pada saudaranya.
  1. Mempererat ikatan emosional, ikatan emosional yg kuat akan terwujud dalam bentuk dukungan,saling menolong. Memiliki tempat yang nyaman akan memberikan kedamaian dalam hidup dan menjadi lebih bahagia.
  2. Mencegah pengaruh Buruk dari Lingkungan Luar, kebersamaan dalam keluarga mampu membetengi atau memberikan perlindungan kepada setiap anggota keluarga dari pegaruh negatif yg ada di luar rumah
  3. Memberi kenangan yang indah, kebersamaan yg pernah dimiliki  bersama keluarga akan menjadi kenangan indah yg menyenangkan 

Happy parenting dibutuhkan agar hubungan antar anak dan orang tua terjalin dengan baik. Ketika orang tua mampu mengenal kepribadian anak dengan baik, hal ini akan berpengaruh pada pola asuh dan juga cara berkomunikasi yang tentunya lebih berkualitas.

Keluarga yang harmonis dan bahagia menjadi pondasi dan dukungan bagi para anggota di dalamnya. Tak hanya anda dan pasangan yang bisa sukses, anak-anak pun akan menjalani tumbuh kembang yang baik dan dapat mengembangkan potensi terbaik mereka jika berada di lingkungan yang bahagia. Menyusun keluarga yang harmonis memang  bukan perkara yang mudah, nmun bukan berarti tidak mungkin dilakukan.

Penerapan 8 fungsi keluarga yg sudah dicacangkan oleh BKKBN sebagai langkah untuk memfungsikan peran tiap anggota keluarga di tiap tahap kehidupannya, dari sebelum menikah, saat menikah dan saat hidup dalam sebuah rumah tangga. Perencanaan yg matang dilakukan di awal akan membentuk keluarga, merencanakan kelarihan dan sebagainya.

HIDUP BERENCANA ITU KEREN

Daftar pustaka :

# 2023-kajian pustaka.com

# Membentuk karakter anak sejak dini

# Oiptimalisasi Perkembangan Sosial Emosi Anak usia Dini

#parentingcenter.id/ciri-toxic-parent/

#blog.cakap.com/toxic-parents/

#Buku panduan penyuluhan bkb bagi kader

 

 

Profil Penulis

ISWAHYUNI PURWANINGSIH
COE BKB Tulungagung, Jawa Timur

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Happy Parenting for Happy Children” yang diselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2023).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
2
+1
1
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x