Baby Blues Pada Ibu dan Peran Ayah Untuk Mencegahnya

“Bulan kemarin, saat mengikuti kegiatan seminar melalui youtube, saya sempat mendengar istilah baby blues. Katanya  hampir semua Ibu yang baru melahirkan berisiko terjadi baby blues pada dirinya. Jadi takut deh Bu, kalau misalnya terjadi saat setelah saya melahirkan nanti. Suami saya harus tahu ini, biar sama-sama mengawal saya dan bayi kami nanti.

Kutipan percakapan diatas adalah percakapan dua orang Ibu yang mengikuti kelas Ibu hamil beberapa waktu lalu. Karena Percakapan ini pun, akhirnya ramai perbincangannya dikalangan Ibu-ibu. Untuk itu setiap Ibu juga perlu paham terkait Baby Blues, agar Ibu yang baru saja lahiran bisa mencegah agar tidak terjadi Baby Blues kedepannya.

Sobat Kerabat harus memahami bahwa Pada dasarnya Baby Blues adalah  suatu gangguan perasaan yang dialami Ibu setelah melahirkan. Hampir setiap Ibu setelah melahirkan mengalaminya. Walaupun Baby Blues ini merupakan depresi yang paling ringan, namun karena dianggap bukan hal yang berbahaya, sehingga kadang tidak diperdulikan mengakibatkan susah untuk didiagnosa dan diselesaikan dengan baik. Pada akhirnya bisa menjadi masalah yang sulit, kurang senang, serta berakibat pada perasaan yang tidak nyaman.

Sobat Kerabat bisa mengetahui beberapa ciri-ciri Baby Blues diantaranya:

  1. Perubahan suasana hati dalam waktu yang cepat dari senang tiba-tiba menjadi sedih. Contohnya, perasaan senang akan pekerjaan baru sebagai Ibu dari Anak yang sangat disayangi. Lantas beberapa waktu berikutnya menangis karena merasakan sulit dan payah menjadi seorang Ibu.
  2. Seringkali mudah lelah sehingga untuk mengurus diri sendiri seperti mandi dan perawatan lainnya tidak mampu dilakukan, kadang merasa mulai kurang menarik karena tidak terurus seperti yang dulu.
  3. Ibu mudah merasa sedih, kemudian murung sambil memikirkan sesuatu, serta mudah cemas terhadap hal-hal disekitarnya. Kondisi ibu seperti ini bisa mengakibatkan ibu menjadi menyalahkan diri sendiri.
  4. Mudah mengeluarkan air mata, tanpa diketahui sebabnya bisa tiba-tiba menangis.
  5. Nafsu makan Ibu menurun, sehingga asupan gizi bisa saja berkurang.
  6. Ibu bisa mengalami kesulitan tidur atau kualitas tidurnya menurun.
  7. Sulit fokus terhadap hal-hal yang dianggap penting dan begitu pula dalam pengambilan Keputusan.

Ciri-ciri ini akan mulai mengalami perubahan menjadi lebih baik pada hari kesepuluh, namun jika ternyata sebaliknya menjadi lebih parah, sebaiknya dilakukan rujukan. Bisa saja kedepannya dianggap sebagai Baby Blues Syndrom ternyata depresi postpartum dengan dampak yang lebih berat, seperti mulai merasa putus asa, tidak berguna, hingga berpikiran untuk mengakhiri hidup.

Sobat Kerabat sebaiknya bisa mencegah agar nantinya tidak berdampak lebih parah bagi Ibu. Untuk itu dukungan dari Ayah sangatlah di butuhkan sebagaimana pada penelitian Purwati & Noviyana, (2020) dari penelitian ini menyatakan bahwa bantuan dari suami maupun keluarga sangat berpengaruh dalam suatu keberhasilan ibu agar postpartum blues tidak berkembang menjadi dimana kondisi menjadi lebih berat seperti depresi postpartum. Dukungan suami sangat diperlukan untuk mengatasi gejala baby blues pada ibu selain itu keluarga dan orang terdekat dengan ibu postpartum juga berperan besar dalam mengatasi dan timbulnya gejala baby blues. Lalu, ayah bisa melakukan hal-hal seperti:

  • Mendengar Keluh Kesah Ibu

Pada kondisi tertentu Ibu hanya butuh untuk di dengar dengan keluh kesahnya. Bukan untuk mendengarkan pendapat dari orang lain. Luapan keluh kesah yang diungkapkan sampai keakar-akarnya bisa menjadikan beban Ibu menjadi lebih ringan. Jangan ada perdebatan atau pernyataan yang menyalahkan Ibu, karena ini bisa saja berakibat  akan memperparah kondisi Ibu.

Dalam proses mendengar keluh kesah ibu, Ayah sebaiknya menjadi pendengar yang baik dengan merangkul, menatap mata, ataupun memberikan ciuman di dahi agar kiranya Ibu merasa lebih dicintai dan aman disisi Ayah. 

  • Membantu Ibu Menyelesaikan Pekerjaan rumah

Persoalan domestik rumah kadang menjadi hal yang luput dari seorang Ayah. Padahal sebenarnya yang membuat ibu merasa lelah adalah jumlah pekerjaan yang beragam tanpa tahu harus menyelesaikan yang mana terlebih dahulu. Untuk itu, Ayah bisa mulai dengan bantu mencuci baju, merapikan kamar tidur, membersihkan kamar mandi, menata pekarangan rumah, ataupun tugas-tugas yang seyogyanya tidak mampu diselesaikan oleh Ibu.

Inisiatif Ayah ini, bisa menjadi penyemangat Ibu karena merasa semakin di sayangi oleh Ayah dengan mengurangi beban kerjaan domestik rumah.

  • Membantu Ibu Merawat Anak Secara Bersama

Merawat anak secara Bersama adalah salah satu pilihan Solusi yang tepat. Merawat Anak mulai dari menggendong saat rewel, menggantikan popok saat anak buang air, memeluk dan memberikan perhatian yang lebih, hingga bergantian saat bagadang malam dalam mengurus anak.

Tak jarang kegiatan ini akan memberikan ikatan antara ayah dan anak semakin erat, serta adanya kesempatan Ibu untuk istirahat sembari ayah merawat anaknya.

  • Memastikan Asupan Gizi Ibu Terpenuhi

Ibu sebaiknya mengonsumsi makanan dengan kualitas gizi yang terpenuhi dengan baik setiap harinya. Seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, makanan berprotein, dan sebagainya. Selain itu mengonsumsi air minum yang cukup menjadi salah satu cara agar terhindar dari dehidrasi. Hal ini bisa mengurangi risiko kejadian baby blues ibu. Ini bisa terjadi karena asupan gizi yang kurang akibat melupakan waktu makan atau jenis makanan yang dikonsumsi kurang baik kualitas gizinya bisa menghambat saat menyusui anak

  • Menghabiskan Waktu Berdua

Membuat agenda untuk jalan bersama, mengulang romantisme jaman dulu bisa menjadi salah satu cara membuat ibu merasa disayangi. Memanfaatkan waktu untuk menonton bersama, nongkrong di café sambil menikmati hidangan yang disukai, shopping bersama, mengendarai motor berdua, atau kegiatan apapun itu yang bisa membuat pikiran dan perasaan Ibu menjadi rileks dan ringan kembali.

Itulah beberapa cara yang Sobat kerabat bisa lakukan dalam pencegahan baby blues. Sama-sama menyayangi dan menjaga diri, kerabat, dan seluruh keluarga Indonesia.

Referensi:

  1. Purwati, P., & Noviyana, A. (2020). FaktorFaktor yang Menyebabkan Kejadian Postpartum Blues. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 10(2), 1–4. https://doi.org/10.47701/infokes.v10i2.10 21
  2. Ance Siallagan, dkk. (2022). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Baby Blues pada Ibu Postpartum di Desa Pulau Terap Tahun 2022. JUMANTIK Volume 7 No.4 Nopember 2022.
  3. Merdeka.com. “Peran Ayah untuk Menghindari Ibu dari Baby Blues dan Postpartum Depression” 8 September 2023 (https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5390281/peran-ayah-untuk-menghindari-ibu-dari-baby-blues-dan-postpartum-depression?page=3) diakses tanggal 21/02/2024

Alamsyah, S.KM

PKB Ahli Pertama

Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Yuk Kenali dan Cegah Baby Blues

” yang diselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
1
+1
0
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x