“Parents is the Key” Orang Tua, Kunci Utama Mau Gimana Anaknya

“8 fungsi keluarga, agama yang pertama

 Sosial budaya, cinta dan kasih saying

Perlindungan keempat, reproduksi kelima

Fungsi pendidikan, ekonomi, lingkungan

Mari kita terapkan didalam keluarga

Keluarga berencana 

Dua anak sehat”

 

Penggalan lirik sederhana dari lagu “8 fungsi keluarga” yang selalu saya ajarkan di setiap pertemuan kegiatan penyuluhan, baik pembinaan keluarga balita di BKB, pembinaan keluarga remaja di BKR, pembinaan remaja di PIKR, pertemuan kader dan kegiatan penyuluhan lainnya. Semata, sebagai seorang penyuluh keluarga berencana saya merasa memiliki kewajiban untuk menyampaikan pesan “Parents is the key, bahwa orang tua adalah kunci utama mau gimana anaknya.

Dalam setiap kegiatan penyuluhan dengan tema 8 fungsi keluarga saya awali dengan kegiatan merenung bersama terkait begitu banyak kasus kenakalan anak dan remaja yang terjadi saat ini. Nyaris hampir semua jenis kasus kriminal yang terjadi dan terlaporkan ada anak atau remaja yang menjadi tersangka pelakunya. Iya hampir semua. Mulai dari kasus pencurian, kekerasan, narkoba, pemerkosaan, bahkan kasus pembunuhan ada yang telah dilakukan oleh anak dan remaja. Overthinking kan? Dan parahnya lagi kasus kriminal tersebut bukan hanya dilakukan oleh anak atau remaja di wilayah perkotaan saja, namun juga sudah banyak terjadi di wilayah pedesaan. Lah kok iso? Iya bisa. Siapa yang salah? Siapa yang bertanggung jawab?

Ya tentu, tak lain dan tak bukan adalah orang tua si anak. Karena apa? Karena orang tua adalah kunci utama mau gimana anaknya. Sepakat?

Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Kenapa anak atau remaja bisa melakukan tindakan kriminal seperti itu.

Hasil penelitian Rosyid (2019) menjelaskan bahwa pengasuhan yang diberikan oleh orang tua memiliki pengaruh terhadap munculnya perilaku kenakalan dan tindak kriminal yang dilakukan oleh anak. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran vital yang sangat penting dalam menumbuhkan karakter positif pada anak. Orang tua harus menjadi contoh atau role model yang baik bagi anak dalam bertindak dan bertingkah laku.

Bagaimana caranya?

Hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menumbuhkan karakter positif pada anak ialah dengan memaksimalkan 8 (delapan) fungsi keluarga sebagai perwujudan nyata pola asuh yang baik terhadap anak.

Apa saja 8 fungsi keluarga tersebut?

Menurut BKKBN, sesuai lirik lagu di atas yang termasuk dalam 8 fungsi keluarga yaitu :

  • Fungsi Agama

Jelas sebagai orang tua hal utama yang perlu diajarkan pada anak ialah landasan iman dan ketakwaan sebagai pondasi terkuat akhlak dan perilaku pada anak. Agama mengajarkan hal baik yang harus dilakukan agar mendapatkan pahala dan hal jahat yang tidak boleh dilakukan karena mendatangkan dosa serta merugikan diri sendiri dan orang lain. Orang tua harus menjadi contoh dan cerminan yang terbaik dalam melaksanakan perintah agama. Mengajak anak sholat, mengajarkan anak mengaji, menegaskan hal-hal yang menjadi prinsip kebaikan, menegaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada anak serta mengajarkan anak bahwa sebagai umat beragama segala tingkah laku yang akan dilakukan semua sudah ada aturannya dan apa yang kita lakukan akan kembali kepada kita baik itu kebaikan maupun keburukannya. Dengan begini anak akan mendapatkan prinsip religius yang akan membantu menjadi tameng bagi anak untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah agama.

  • Fungsi Sosial Budaya

Selain mengajarkan prinsip agama sebagai pondasi utama, orang tua juga harus mengajarkan norma dan nilai sosial kebaikan yang berlaku di masyarakat. Norma sosial adalah seperangkat aturan atau panduan hidup yang biasanya tidak tertulis, tetapi tetap akan terus berlaku dalam kehidupan masyarakat. Adanya norma sosial dapat dipengaruhi oleh tindakan serta kehidupan sosial secara luas. Orang tua dan anak yang menjadi bagian dari masyarakat sosial harus patuh dengan nilai-nilai norma yang berlaku di masyarakat. Sudah pasti orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam melaksanakan norma sosial dan budaya yang berlaku di masyarakat tempat anak dan orang tua bertempat tinggal.

  • Fungsi Cinta dan Kasih Sayang

Banyak anggapan bahwa anak yang melakukan tindakan kriminal adalah anak yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Apakah ini benar? Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Irma Gustiana A, M.Psi, Psi., yang dimuat pada tirto.id menyampaikan bahwa ada berbagai macam faktor penyebab ABH (Anak yang Berhadapan dengan Hukum), salah satu penyebab utamanya  adalah kurangnya kasih sayang orangtua terhadap anak. Hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang dan perhatian dari orang tua terhadap anak akan menciptakan karakter yang positif pada anak. Bagitupun sebaliknya, anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tua akan menimbulkan trauma dan karakter negatif yang melekat pada anak.

  • Fungsi Perlindungan

Orang tua berkewajiban menjadi pelindung bagi anak-anaknya termasuk melindungi anak agar tidak menjadi pelaku maupun korban dari tindakan kriminal. Orang tua harus menjadi sahabat untuk anak mampu bercerita secara terbuka. Hal yang harus dipelajari dari orang tua ialah bagaimana menjadi orang tua yang mampu “mendengarkan” apa yang anak ceritakan, tanpa menganggap sepele dan tanpa ego bahwa menjadi orang tua sudah pasti selalu tahu apa yang terbaik bagi anak dan selalu menekan anak dengan apa yang dinginkan oleh orang tua, sehingga anak menjadi stress dan tidak lagi mampu memiliki orang tua yang bisa menjadi pelindung serta tempat untuk bercerita bagi anak.

  • Fungsi Reproduksi

Dalam fungsi reproduksi orang tua memiliki kewajiban untuk mengajarkan pendidikan seksual pada anak sesuai dengan usia perkembangannya. Misalkan jika anak masih balita orang tua mengajarkan mengenai organ-organ atau alat reproduksi pada anak, memakaikan baju pada anak sesuai dengan jenis kelaminnya, mengajarkan anak sentuhan mana yang boleh dan tidak boleh. Hingga pada anak remaja orang tua harus mampu mengajarkan prinsip pada anak untuk menjaga hasrat seksualnya, melarang keras seks bebas, memberikan aturan pergaulan dengan teman-teman pada anak remaja,  serta memberikan kepercayaan pada anak bahwa mereka bisa menjaga diri mereka dengan baik, sehingga anak memiliki kepercayaan diri terhadap diri sendiri tanpa merasa orang tua terlalu mengekang anak. Yakinkan anak untuk dapat melindungi diri dari ancaman kejahatan seksual.

  • Fungsi Pendidikan

Proses pendidikan baik formal, informal maupun nonformal menjadi sarana bagi anak untuk menumbuhkan karakter yang positif. Orang tua berkewajiban untuk dapat memberikan akses pendidikan yang terbaik bagi anak, menentukan anak mau sekolah dimana, berdiskusi dengan guru mengenai bagaimana perkembangan anak di sekolah sehingga terjalin kerjasama antara orang tua dan guru dalam mendidik anak dan tidak ada kesan bahwa orang tua lepas tangan ketika sudah menyekolahkan anaknya. Ajak anak berdiskusi terkait apa saja yang dipelajari dan dilakukan di sekolah, ketahui dengan siapa anak berteman. Karena kasus-kasus kriminal seperti pembullyan dan kekerasan justru terjadi di lingkungan sekolah. Jangan sampai anak menjadi pelaku maupun korban pembullyan dan kekerasan. Ambil tindakan tegas apabila anak menjadi pelaku maupun korban.

  • Fungsi Ekonomi

Dalam fungsi ekonomi, orang tua berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak dengan memegang prinsip berkeadilan. Cukupi kebutuhan anak namun ajarkan anak untuk dapat mengelola keuangan secara baik serta ajarkan anak secara bertahap untuk dapat secara mandiri memenuhi kebutuhannya seperti ajarkan anak untuk menabung, ajarkan anak hidup hemat dan sederhana. Orang tua juga berkewajiban untuk menegaskan ajaran pada anak bahwa sangat dilarang keras memakan yang bukan haknya, terlebih mencuri. Berikan sanksi yang mendidik pada anak jika anak melakukan hal yang tidak baik dalam pengelolaan keuangan.

  • Fungsi Pembinaan Lingkungan

Dalam fungsi keluarga yang kedelapan, orang tua memiliki kewajiban untuk menanamkan karakter cinta lingkungan pada anak. Sesederhana orang tua menjadi contoh dan mengajarkan pada anak untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengelola sampah dengan baik seperti mendaur ulang sampah menjadi bahan yang bisa dipakai, hal ini dapat menumbuhkan karakter inovatif dan kreatif pada anak. 

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, orang tua merupakan kunci utama dalam mengajarkan dan membangun karakter positif pada anak. Memaksimalkan pelaksanaan 8 fungsi keluarga sebagai bentuk pola asuh yang komperehensif pada anak bisa menjadi solusi agar anak tumbuh dan berkembang dengan memiliki karakter yang baik, sehat, berprestasi dan membanggakan. Mari bersama menjadi orang tua hebat yang mengajarkan karakter positif pada anak. Salam Kerabat! We are the key for the next gold generations

Sumber : 

Rosyid (2019) “Kajian Kriminologi atas Kasus Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana” Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang

Tirto.id “Penyebab Kriminalitas Anak: Kurang Kasih Sayang & Pengakuan Sosial”, https://tirto.id/penyebab-kriminalitas-anak-kurang-kasih-sayang-pengakuan-sosial-cP3F

 

Akhmad Rapiudin, S.K.M

PKB Ahli Pertama

Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema ““Dimulai dari Keluarga Bentuk Karakter Positif Anak” yang diselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
3
+1
0
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x