Aneka Pangan Nusantara Siap Penuhi Nutrisi Harian Baduta

Unsplash

Suatu ketika kami melakukan perjalanan ke Nusa Tenggara Barat dalam rangka liburan bersama keluarga tercinta. Di samping untuk menikmati berbagai atraksi wisata dan keindahan alamnya yang relatif masih asli (original), kami ingin menikmati kuliner khas Mataram yang kesohor itu. Ada ayam taliwang, plecing kangkung, terasi, kerupuk kebo dan tahu Mataram yang enak, lezat dan gurih. Pun demikian saat bepergian ke tempat kuliner nusantara di daerah lain, seperti saat ke Aceh,  Maluku Utara, Riau, Padang, Makassar terlebih di seputaran Jawa, berbagai kuliner khas masing-masing daerah terasa memperkaya menu makanan yang bergizi tinggi. Mulai dari aneka sayuran, olahan ikan air tawar, ikan air laut, camilan. Aneka buah-buahan juga tersedia dalam berbagai rupa penyajian.

Ini berarti negeri kita sangat kaya akan sumber daya alam, sumber nutrisi untuk tumbuh kembang anak. Hal tersebut menginspirasi penyanyi legendaris, Koes Plus membuat lagu yang populer di tahun 70-an. Berikut syairnya :

Bukan lautan hanya kolam susu, Kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada badai tiada tofan kau temui, Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah sorga, Tongkat batu dan kayu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah sorga, Tongkat batu dan kayu jadi tanaman

Lagu tersebut mengajak kita bersyukur atas sumber daya alam yang melimpah ruah di seluruh nusantara, sebagai sumber pangan lokal untuk seluruh anak negeri. Bercermin dari kayanya negeri ini akan sumber pangan lokal yang variatif tersebut, angka stunting mestinya dapat diturunkan lebih signifikan. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) melaporkan bahwa selama tahun 2022 telah terjadi penurunan prevalensi angka stunting di Indonesia, yaitu dari 24,40% (2021) menjadi 21,6% (2022), sedangkan untuk Provinsi Bali dari 10,9% (SSGI 2021) menjadi 8,0% (SSGI 2022). Stunting dan malnutrisi diperkirakan juga berkontribusi pada berkurangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya. Salah satu penyebab stunting adalah karena kurangnya asupan gizi di 1000 HariPertama Kehidupan (1000 HPK).  Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) Kepala BKKBN RI pada suatu kesempatan menyatakan :

“Periode 1.000 HPK sangat penting dan menjadi prioritas utama, dimulai 270 hari masa kehamilan hingga 730 hari setelah lahir. Peran Keluarga harus dioptimalkan sebagai pelopor dalam pencegahan Stunting melalui pemberian makanan dengan benar, memberi ASI dan MPASI secara tepat, meningkatkan imunitas melalui asupan gizi yang baik, serta penerapan pola hidup sehat”

Bayi yang sehat adalah bayi yang terpenuhi asupan gizinya serta mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, dan setelahnya mendapatkan makanan tambahan pendamping ASI (MPASI). Salah satu moment  penting pemberian MPASI bagi baduta adalah ketika anak berusia 6 – 11 Bulan. Sebagaimana kita ketahui, setelah usia 6 bulan bayi mulai memasuki masa penyapihan (weaning). Artinya, si Kecil bisa diberikan makanan lembek/padat untuk mendampingi ASI secara bertahap baik dari jumlah, tekstur, maupun frekuensi dan konsistensinya. Ibu hendaknya paham tentang pemberian MPASI yang tepat karena periode ini sangat penting bagi tumbuh kembang si Kecil.

Pemberian makanan pendamping ASI tidak selalu harus mahal atau mewah, yang terpenting memenuhi unsur asupan karbohidrat, protein, lemak, asupan serat, hingga mineral dan vitamin untuk baduta. MPASI bisa sederhana, bahkan cukup bersumber dari pangan lokal. Pangan lokal adalah makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal. Pangan lokal merupakan produk pangan yang telah lama diproduksi, berkembang dan dikonsumsi di suatu daerah atau suatu kelompok masyarakat lokal tertentu. Hal ini benderang dibahas saat Pertemuan Konsolidasi Kampung Keluarga Berkualitas di Hotel Alana Sentul City, Bogor. Pertemuan tersebut diselenggarakan dari tanggal 15-18 Maret 2023. Salah satu materi terkait adalah integrasi Dahsat (dapur sehat atasi stunting) bersumber pangan lokal di Kampung KB. Dahsat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting melalui sumberdaya lokal yang dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi kemitraan lainnya. Sasaran kegiatannya meliputi target dan pelaksana. Targetnya adalah Keluarga Berisiko Stunting, yaitu Kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan Balita. Sedangkan pelaksananya adalah Pemerintah Desa/Kelurahan melalui pengembangan kelembagaan lokal.

Pemberian MPASI usia 6-11 bulan adalah pondasi awal membuat pertumbuhannya optimal, risiko anak terserang penyakit kronis ketika dewasa juga bisa menurun, disamping juga adalah pondasi untuk membentuk pola makan anak, yaitu dengan merencanakan menu dan makan anak secara teratur. MPASI memberikan pendidikan dan pengalaman baru berupa terlatihnya keterampilan mengunyah dan menelan bagi baduta.  Mengapa jadwal MPASI anak penting dilakukan, karena : 1) Lebih mudah beradaptasi dengan makanan. 2) Anak paham dan mengerti tentang lapar dan kenyang. 3) Mendukung bayi belajar menerima beragam makanan. Salah satu panduan jadwal MPASI bayi 6—11 bulan yang baru mulai belajar makan, adalah :

  • Pukul 06.00: ASI
  • Pukul 08.00: Makan pagi dengan makanan yang berbentuk lumat
  • Pukul 10.00: ASI atau makanan selingan, seperti buah yang bertekstur lembut
  • Pukul 12.00: Makan siang dengan makanan yang lembut
  • Pukul 14.00: ASI
  • Pukul 16.00: Makanan selingan
  • Pukul 18.00: Makan malam dengan makanan yang berbentuk lumat
  • Pukul 20.00: ASI, yang bisa diberikan per jam dengan jumlah tergantung dengan kebutuhan bayi
  • Pukul 22.00: ASI
  • Pukul 24.00: ASI
  • Pukul 03.00: ASI

Contoh menu seimbang balita umur 11 bulan disampaikan oleh Dr. Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes saat orasi ilmiah Dies Natalis XXII Poltekkes Kemenkes Denpasar pada tanggal 13 Maret 2023. Dalam orasi ilmiahnya, Dr. Agusjaya menyatakan bahwa balita umur 11 bulan memerlukan energi 800 kkal dan protein 15 gram, untuk satu kali makan sebagai berikut : nasi putih 50 g; ayam 25 g; tahu 50 g; bayam 50 g; pepaya 50 g. Variasi MPASI bayi 6 – 11 bulan dapat Bunda sesuaikan lagi sesuai kemampuan dan keadaan pangan lokal masing-masing.

Terkesan sekali kita semua akan sumber pangan lokal nusantara, semoga bisa menjadi sumber nutrisi seimbang untuk balita kita, khususnya anak usia 6 – 11 Bulan melalui pemberian MPASI. Berbicara tentang anak, mengingatkan saya akan pernyataan Kahlil Gibran dalam sepenggal puisinya sebagai berikut,

“…Anakmu bukanlah anakmu. Mereka adalah putra putri kerinduan kehidupan terhadap dirinya sendiri. Mereka terlahir lewat dirimu, tetapi tidak berasal dari dirimu. Dan, meskipun mereka bersamamu, mereka bukan milikmu…”.

Ini berarti, setiap anak mesti di rawat dan dipelihara dengan penuh tanggungjawab, dengan hati yang ikhlas, supaya anak-anak kita menjadi anak sehat, cerdas dan mandiri di masa yang akan datang. Karena sejatinya anak-anak adalah putra putri Sang Pemberi Hidup. Amin….

 

Daftar Pustaka
Dr. Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes, Peningkatan Pengelolaan Posyandu Sebagai Upaya Eliminasi Stunting, Orasi Ilmiah, 2023.
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=apa+itu+mpasi+bayi dibuka tanggal 8 Maret 2023, pukul 08.30 Wita.
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=apa+itu+makanan+lokal dibuka tanggal 8 Maret 2023, pukul 08.00 Wita.
Puisi Kahlil Gibran Tentang Anak: Anakmu Bukanlah Anakmu dibuka tanggal 17 Maret 2023, pukul 09.45 Wita.

 

Profil Penulis,

I Dewa Made Suka, SH., M.Pd.H
Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Provinsi Bali

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “MPASI 6 – 11 Bulan Bersumber Pangan Lokal” yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2023).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
16
+1
2
+1
1
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Zeta Tiara
Zeta Tiara
1 year ago

Suka sekali dengan artikelnya. Ringan, sederhana, namun mengena.

Dra .hj.rufiat usman
Dra .hj.rufiat usman
1 year ago

Trims dgn artikel ini memberi masukan yg praktis khususx kami dilini lapangan

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

2
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x