Tips Family Time Sukses Bagi Ibu Pekerja

Orang tua seharusnya adalah orang yang paling dekat dan paling dapat diandalkan oleh anak. Sejak masih dalam kandungan, peran serta orang tua sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Tumbuh kembang anak akan bergantung pada bagaimana orang tua merawat anaknya. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak hanya diukur dari pertambahan tinggi dan berat badan. Selain pertumbuhan fisik, pertumbuhan seorang anak juga dilihat dari keterampilan motorik, kognitif dan sosial. Perkembangan-perkembangan tersebut akan bergantung pada lingkungan dan stimulasi atau rangsangan yang diberikan kepada anak terutama dalam masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Akan tetapi, tidak semua orang tua dapat bersama anaknya sepanjang hari. Sebagian orang tua harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dan tidak hanya ayah yang menjadi tulang punggung keluarga, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 sebanyak 52,74 juta perempuan di Indonesia bekerja. Jumlah tersebut setara dengan 38, 98 persen total pekerja yang ada di Indonesia pada tahun tersebut. Dan menurut databoks tahun 2021, pekerja perempuan paling banyak bekerja sebagai tenaga usaha penjualan yaitu 28, 6 persen; selanjutnya sebagai tenaga usaha pertanian sebanyak 24, 38 persen dan sebagai tenaga produksi 20, 51 persen.

Bagi perempuan pekerja yang telah menikah dan memiliki anak, tentunya akan ada tantangan yang harus dihadapi. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih memiliki kebiasaan untuk membebankan sebagian besar pekerjaan rumah tangga kepada perempuan. Hal tersebut pun masih dilakukan walaupun seorang perempuan juga turut bekerja membantu perekonomian keluarga. Kondisi tersebut harus disiasati dengan bijak. Selain tantangan pekerjaan dalam rumah tangga, pengasuhan anak juga sering menjadi tantangan yang dihadapi pekerja perempuan. Sebagian pekerjaan tidak memungkinkan perempuan untuk membawa anak bekerja. Sehingga anak biasanya terpaksa dititipkan kepada pengasuh, tempat penitipan anak, atau menitipkan kepada keluarga. 

Tantangan-tantangan tersebut kerap membebani ibu pekerja yang dapat memunculkan perasaan lelah secara fisik dan emosional. Kelelahan tersebut dapat menjadi stress atau depresi yang akan berdampak buruk bagi keluarga terutama kepada anak. Ibu yang stress adalah racun bagi anak. Sebagaimana yang diungkapkan di dalam buku Davis Code yang berjudul Pick Up On Everything: How Parental Stress Is Toxic To Kids. Stress pada orang tua sangat berdampak pada tumbuh kembang anak. Orang tua yang stress pada tahun pertama kehidupan anak mereka maka gen yang terlibat dalam produksi insulin dan kecerdasan pada anak akan terpengaruh. Hal ini akan berpengaruh pada perilaku anak secara lebih lanjut. Anak-anak yang dibesarkan oleh ibu dengan tingkat stress rendah akan menunjukkan perilaku yang lebih tenang.

Orang tua yang stress tentu saja tidak akan mampu untuk memberikan kasih sayang yang membuat anaknya merasa nyaman atau pun mampu menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan anaknya dengan maksimal. Hal tersebut karena ketika orang tua stress mereka cenderung akan fokus kepada diri sendiri atau pikiran mereka sendiri. Stress yang berat bahkan mungkin menyebabkan pengabaian atau tindak kekerasan pada anak. Hal ini tentu saja akan sangat merugikan. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat diulang. Ketika anak telah dewasa, dampak dari pengasuhan orang tua yang stress akan tetap membekas dan mungkin menjadi trauma bagi anak.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut agar tidak menjadi permasalahan yang merugikan keluarga terutama anak, ayah bunda dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Bijak dalam mengelola waktu

Ibu pekerja harus membagi waktu untuk keluarga, waktu bekerja, dan waktu untuk diri sendiri dengan cermat. Pembagian waktu tersebut harus tetap mengutamakan waktu bagi keluarga yaitu anak dan pasangan. Waktu singkat yang dimiliki oleh ibu pekerja bersama keluarga seharusnya menjadi waktu berkualitas yang memberikan pengalaman baik dan membahagiakan anak setiap harinya. Bunda juga harus disiplin pada pembagian waktu tersebut dengan tidak mengerjakan pekerjaan kantor di sela-sela kebersamaan keluarga.

  • Memanfaatkan “Me Time” dengan hal-hal bermanfaat

Kegiatan “me time” merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menenangkan pikiran dan merupakan kegiatan yang disukai. Tentu saja kegiatan ini sangat penting untuk menghilangkan kelelahan dalam bekerja sehingga fisik dan emosional bunda kembali segar. Kegiatan “me time” yang dapat dilakukan seperti membaca buku, menonton film, menulis, jalan-jalan, atau hal lain yang bunda sukai. Yang perlu diperhatikan adalah kegiatan tersebut bertujuan agar fisik dan emosi bunda kembali bersemangat. Ketika energi bunda telah terisi kembali, maka bunda dapat memberikan perhatian dan kasih sayang yang berkualitas pada keluarga. Jadi jangan lakukan “me time” yang membuat bunda malah kelelahan atau terbebani karena pengeluaran yang besar. 

  • Berkomunikasi baik dengan pasangan

Komunikasi yang baik dengan pasangan memberikan banyak manfaat bagi bunda. Setelah bekerja dan kelelahan seharian bekerja, berbagi cerita dengan pasangan dapat mengurangi tekanan pikiran pekerjaan yang bunda alami. Komunikasi tersebut dapat bunda lakukan ketika bunda dan pasangan sedang berdua saja sehingga dapat dengan bebas menceritakan apa yang bunda rasakan dan pikirkan pada pasangan dan begitu pula sebaliknya. Hal ini dinamakan dengan istilah “pillow talk”. Pillow talk juga akan membuat bunda dan pasangan akan memiliki ikatan emosi yang lebih kuat.

Komunikasi lain yang dapat bunda lakukan adalah terkait pembagian kerja dan tanggung jawab dalam rumah tangga. Di dalam rumah tangga, beban pekerjaan harus dilakukan bersama. Bunda dapat melakukan kesepakatan dengan pasangan terkait hal ini agar tidak merasa terlalu terbebani dengan harus melakukan seluruh pekerjaan rumah tangga.

  • Jaga pola hidup sehat dan berolahraga

Pola hidup dan berolahraga erat kaitannya dengan kesehatan. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan baik dibutuhkan fisik yang sehat. Ketika bunda sakit, maka bukan hanya tidak dapat bekerja, tetapi anak juga akan terlantar. Untuk itulah diperlukan kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga lingkungan fisik tetap sehat dan bersih serta menjaga asupan makanan agar selalu seimbang dan sehat. Selain itu, berolahraga juga merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental.

  • Kenali Batas Kemampuan diri

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Mengenali kemampuan diri sendiri akan membantu kita untuk mengetahui batasan-batasan kemampuan kerja yang dapat kita lakukan. Untuk ibu pekerja, tentu saja hal ini juga dikaitkan pada tanggung jawab sebagai seorang ibu yang harus mengutamakan keluarga terutama anak. Sehingga bunda terhindar dari sikap terlalu terobsesi terhadap pencapaian tertentu yang dapat membuat bunda kelelahan, stress dan menelantarkan keluarga.

  • Sempatkan diri menambah pengetahuan dan keterampilan terkait parenting 

Terus belajar bagaimana pengasuhan yang baik dan benar terhadap anak memberikan kita banyak manfaat. Salah satunya kita akan selalu terpapar informasi terbaru terkait tumbuh kembang anak dan pola pengasuhan yang benar. Pengetahuan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi orang tua untuk mengambil Keputusan-keputusan yang tepat terkait pengasuhan anak. Selain itu, pengetahuan dan keterampilan tersebut akan membuat kita dapat berpikir lebih baik terhadap kebutuhan anak. Hal ini menjauhkan bunda melakukan hal-hal negatif dan agar dapat mengendalikan emosi ketika mengasuh anak. Jika bunda sibuk dan merasa tidak memiliki waktu untuk mengikuti seminar-seminar parenting atau kegiatan pelatihan pengasuhan anak yang dilakukan dilingkungan bunda, tidak perlu berkecil hati. Bunda dapat mengikuti webinar yang disiarkan pada kanal-kanal youtube BKKBN dan ditbalnak BKKBN. Jika bunda suka membaca, bunda dapat membaca banyak artikel-artikel pengasuhan pada website www.orangtuahebat.id serta dapat mengikuti sosial media ditbalnak BKKBN.

Referensi:

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/09/mayoritas-perempuan-indonesia-bekerja-sebagai-tenaga-penjualan diakses pada tanggal 22 April 2024.

https://www.forbes.com/sites/alicegwalton/2012/07/25/how-parents-stress-can-hurt-a-child-from-the-inside-out/?sh=79fd3e506b38 diakses pada tanggal 22 April 2024.

https://www.marriage.com/advice/relationship/what-is-pillow-talk/ diakses pada tanggal 22 April 2024.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2947/pengaruh-parenting-stres-ibu-bekerja-pada-kesehatan-mental-anak diakses pada tanggal 22 April 2024.

 

Nofi Ariyanto, S.Pd.

Penyuluh Keluarga Berencana

Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Menjaga Kesehatan Mental Ibu Demi Si Kecil” yangdiselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
2
+1
0
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x