Seribu hari sejak wanita hamil sampai dengan anak merayakan hari ulang tahun kedua menjadi “jendela peluang” masa depan anak yang sehat dan sejahtera. Nutrisi yang tepat selama 1000 HPK tersebut berpengaruh besar pada kemampuan seorang anak untuk tumbuh, berkembang, dan belajar untuk menyongsong masa depan (Black et al., 2016). Oleh karena itu, perkembangan tersebut dalam jangka panjang akan berpengaruh nyata pada derajat kesehatan dan kesejahteraan suatu bangsa. Jadi perhatian khusus sejak terjadinya kehamilan sampai dengan usia 2 tahun adalah upaya untuk menggiring perkembangan sumber[1]daya manusia pada generasi yang akan datang.
Nutrisi selama kehamilan dan dalam tahun pertama kehidupan seorang anak menjadi modal penting untuk perkembangan otak dan pertumbuhan badan yang sehat serta pembentukan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa periode 1000 HPK menjadi fondasi yang menentukan derajat kesehatan seseorang selama hidupnya, termasuk risiko untuk menderita obesitas dan penyakit kronis lainnya. Penyakit kronis tersebut misalnya penyakit kencing manis dan penyakit pembuluh darah jantung dan otak. Oleh sebab itu sangat penting agar wanita sejak hamil sampai dengan anak berusia kurang dari 2 tahun untuk memperoleh nutrisi yang tepat dengan gizi seimbang. Kegagalan dalam proses tersebut akibat kekurangan gizi sejak kehamilan sampai dengan anak usia di bawah 5 tahun (balita).
Pengaruh nutrisi yang buruk pada awal kehidupan akan mempunyai efek jangka panjang hingga dapat mempengaruhi generasi berikutnya. Malnutrisi pada fase awal kehidupan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pertumbuhan otak anak dan pertumbuhan fisik. Sebagai akibatnya, kemampuan belajar anak dapat terganggu sehingga prestasi di sekolah buruk. Anak-anak dengan malnutrisi pada awal kehidupan lebih rentan terhadap penyakit infeksi. Malnutrisi tersebut bahkan dapat meningkatkan risiko untuk menderita penyakit jantung, diabetes, dan beberapa tipe kanker pada saat dewasa atau tua nanti. Selain itu, wanita yang kurang gizi akan melahirkan anak perempuan yang kurang gizi pula. Akibatnya anak perempuan tersebut akan tumbuh menjadi ibu yang kurang gizi yang akan menurunkan kurang gizi pula pada anak-anaknya. Dengan demikian akan terjadi lingkaran setan pada siklus kehidupan bagi generasi yang akan datang (Langer et al., 2015).
Kerusakan yang terjadi akibat malnutrisi dapat menjadi beban ekonomi bagi suatu negara. Malnutrisi dapat menurunkan produktivitas dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan sehingga uang triliunan rupiah hilang percuma. Padahal kehilangan tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan jalan menjamin kecukupan nutrisi selama 1000 HPK. Dengan demikian apabila setiap keluarga dapat memfokuskan pada peningkatan nutrisi selama 1000 HPK yang kritis tersebut, kerusakan pada generasi ke generasi dan kerugian ekonomi suatu bangsa dapat dihindari (Britto et al., 2016).
Upaya yang harus segera dilakukan adalah mengatasi malnutrisi yang dimulai dengan berinvestasi pada 1000 HPK. Setiap keluarga harus menyadari bahwa tantangan yang terjadi dengan masalah malnutrisi dapat diatasi dengan memfokuskan pada 1000 HPK. Malnutrisi membunuh jutaan anak setiap tahun dan merampas kesempatan berjuta anak lain untuk meraih potensi terbaik. Krisis ini bersifat global dan membutuhkan aksi semua keluarga agar dapat memberikan kesempatan untuk memperhatikan gizi anaknya (WHO, 2010).
Pada tahun 2012, pemimpin dunia berkomitmen untuk meraih enam target nutrisi global pada tahun 2025. Namun, meraih target ini pada dekade depan membutuhkan peningkatan investasi. Pemimpin dunia harus memulai aksinya sekarang untuk memenuhi janji mereka dan menyelamatkan jutaan nyawa anak-anak usia di bawah lima tahun. Setiap keluarga harus ikut serta mewujudkan cita-cita para pemimpinnya (Black et al., 2016).
Meningkatkan nutrisi untuk ibu dan anak selama periode 1000 HPK tersebut membantu memastikan bahwa anak mendapatkan awal kehidupan yang terbaik dan kesempatan untuk meraih potensi terbaik bagi anak-anak mereka. Berinvestasi pada nutrisi yang lebih baik selama 1000 HPK juga dapat menyelamatkan nyawa dari ancaman berbagai penyakit di awal kehidupan. Wanita yang memiliki nutrisi yang baik sebelum dan selama kehamilan akan lebih sedikit kemungkinannya untuk meninggal selama persalinan. Apalagi dengan memastikan bahwa ibu mampu menyusui bayinya secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya, peran keluarga dapat membantu menyelamatkan nyawa hampir 1 juta anak di dunia (Richter et al., 2016).
Para peneliti, ekonom, dan ahli kesehatan setuju bahwa meningkatkan nutrisi selama periode 1000 HPK yang penting tersebut merupakan investasi terbaik yang dapat dilakukan oleh keluarga dan masyarakat secara luas. Bahkan, setiap sepuluh ribu rupiah yang diinvestasikan untuk meningkatkan nutrisi pada periode 1000 HPK tersebut dapat menghasilkan timbal balik 50 kali lipat, yaitu melalui kesehatan yang lebih baik dan peningkatan produktivitas secara ekonomis. Sampai saat ini belum ada investasi yang lebih baik untuk melindungi masa depan anak-anak, keluarga, dan negara selain memprioritaskan pada 1000 HPK (Britto et al., 2016).
Sumber: Bahan Penyuluhan Bina Keluarga Balita Bagi Kader: 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)
Redaksi: Ni Komang Yastri A. (Tim PPID Ditbalnak)