Bahaya E-Rokok Bagi Anak

Belakangan ini terdapat suatu kebiasaan baru yang dilakukan oleh orangtua yakni memilih rokok elektronik (e-rokok) sebagai alternatif dari merokok. Hal ini disebabkan oleh   perilaku merokok sebagai bagian dari gaya hidup dan kebutuhan, serta melihat adanya bahaya dari merokok yang cukup tinggi, membuat munculnya inovasi teknologi dalam hal merokok dengan produk rokok elektrik atau vaporizer elektrik yang biasa disebut vape.

Saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang berupaya mengurangi epidemi tembakau dengan berbagai strategi yang salah satu diantaranya adalah dengan mengganti penggunaan rokok tembakau dengan rokok elektrik atau biasa dikenal dengan Electronic Nicotine Delivery System (ENDS), vape, vapor, atau e-cigarette yang nantinya para perokok aktif dapat berhenti total dari kebiasaan merokoknya. Rokok elektrik dirancang untuk menghasilkan uap nikotin tanpa pembakaran tembakau dengan tetap memberikan sensasi merokok.

Semakin hari penggemar vape semakin banyak. Di rumah, tempat makan, taman, atau jalan, banyak yang menghisapnya. Hal lumrah dan pemandangan biasa yang kita jumpai setiap hari. Vape bukan lagi barang mewah dan mahal. Dapat dibeli secara bebas di supermarket, minimarket dan market place.

Vape diisukan tidak berbahaya bila dibandingkan dengan rokok konvensional.  Mungkin kita melihat secara lansung fenomena di masyarakat kita ada seorang ayah yang dengan sengaja menghisap dan menghembuskan asap vape di depan anak balitanya. Ia mengajak si kecil bermain dengan asap tersebut. Mungkin orang tersebut percaya apabila uap yang dihasilkan oleh alat tersebut terbilang aman, sehingga melakukannya di sekitar anak-anak. Padahal, paparan nikotin dan zat kimia dari cairan vape mungkin saja menyebabkan hal yang berbahaya.

Seseorang yang mengalami bahaya karena asap rokok elektronik. Memang, hal tersebut tidak langsung terjadi, tetapi disebabkan paparan yang rutin dan berlangsung lama. Meskipun bukan pengonsumsi utama, orang di sekitar mungkin saja mengalami risiko terhadap kesehatannya.

Baik vape maupun rokok tembakau mengandung nikotin. Hanya saja cara membawanya ke paru-paru berbeda. Pada rokok, yang dihirup adalah asap dari pembakaran tembakau. Sementara, pada vape, cairan yang ada di dalam tabung dipanaskan dan menghasilkan uap dengan berbagai kandungan zat kimia yang kemudian dihisap langsung dari corongnya.

Apa saja kandungan cairan dan asap vape?
  1. Propilen glikol
     Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi uap air. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu.
  1. Nikotin
    Nikotin ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda, antara 0-100 mg/ml dalam satu rokok elektrik. Ini adalah zat yang sangat adiktif dan dapat memengaruhi perkembangan otak remaja secara negatif.
  1. Karsinogen
    Karsinogen yaitu bahan kimia yang diketahui sebagai penyebab kanker. Karsinogen yang terdapat dalam vape di antaranya adalah acetaldehyde dan formaldehyde.
  1. Acrolein
    Zat yang biasanya digunakan untuk membunuh gulma dan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat diperbaiki.
  1. Perasa tambahan (coklat, buah-buahan, mint)
    Mengandung Diacetyl, yaitu zat kimia yang berhubungan dengan penyakit paru-paru bronchiolitis obliterans.
  1. Diethylene glycol
    Yaitu zat kimia beracun yang juga berkaitan dengan penyakit paru-paru.
Bahaya Vaping Bagi Anak

Vaping dilakukan dengan menghirup uap yang dihasilkan oleh rokok elektronik atau perangkat sejenis. Alat ini menggunakan cairan yang umumnya mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia. Kesalahpahaman umum bahwa vaping lebih aman daripada rokok; alih-alih, vaping menciptakan serangkaian bahaya kesehatan bagi paru-paru dan otak serta sistem organ lainnya. Vape umumnya mengandung propilen glikol dan gliserol yang dapat terurai menjadi formaldehyde dan acetaldehyde yang dikenal sebagai karsinogen, bisa mengandung logam seperti timah, nikel, dan arsenik, yang diketahui berbahaya bagi tubuh manusia.

Anak – anak adalah yang paling rentan berisiko terkena gangguan kesehatan akibat asap vape . Hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuh tidak sekuat orang dewasa. Apalagi yang memiliki riwayat asma akan makin diperburuk dengan terhirupnya asap vape. 

Pada anak-anak, paparan nikotin dari vape dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan tidur dan perkembangan otak serta memengaruhi daya ingatnya. Seperti halnya dengan rokok, bayi dan anak-anak yang terpapar uap dapat menghirup atau menelan uap beracun serta karsinogen berbahaya, termasuk hidrokarbon aromatik poliklik, nikotin, senyawa organik yang mudah menguap, dan partikel halus dari vape. Hal tersebut dapat menyebabkan anak-anak batuk, sesak napas, memiliki penyakit pernapasan yang lebih sering, atau menunjukkan tanda-tanda keracunan nikotin. 

Jurnal Nicotine & Tobacco Research menyebutkan bahwa asap vape yang berada di udara tidak langsung hilang begitu saja. Asap vape bisa tertinggal di berbagai permukaan benda. Kemudian anak-anak atau balita sering kali mengeksplorasi berbagai hal dan bersentuhan langsung pada tingkat yang jauh lebih besar daripada orang dewasa. Misal, uap vape yang menempel di lantai dapat terpapar saat anak-anak sedang merayap. Atau, uap vape yang menempel di benda-benda di rumah juga sangat mungkin terpapar saat anak-anak yang lebih muda punya kebiasaan untuk menjilat atau pun memasukkan apa pun ke dalam mulutnya. Jika terlalu sering terpapar bahan-bahan kimia tersebut dapat menyebabkan masalah pada paru-paru yang sedang berkembang dan dapat mengganggu sistem saraf anak.

Kita harus menyadari bahwa menghisap vape di sekitar anak-anak sama saja berbahayanya dengan memaparkan mereka dengan asap rokok. Vape menempatkan anak-anak pada risiko serius. Sangat penting untuk menjauhi anak-anak dari paparan uap e-rokok yang menimbulkan gangguan dalam jangka panjang. 

 

Referensi

Profil Penulis


Lili Susanti, S.Sos, M.I.Kom
Penyuluh Keluarga Berencana
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat
___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “ISPA dan Bahaya Rokok Pada Balita” yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2023).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
4
+1
0
+1
1
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x