Ayah Terlibat, Anak Tumbuh Hebat

Anak yang ceria, sehat dan tumbuh dengan hebat adalah dambaan setiap orangtua. Pemerintah melalui BKKBN pun turut mengusung berbagai program untuk mendukung tumbuh kembang anak yang maksimal sehingga dapat mewujudkan generasi emas Indonesia di tahun 2045. Bina Keluarga Balita (BKB) yang terintegrasi dengan Posyandu ataupun PAUD, kelas Orangtua Hebat hingga pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) sejak calon pengantin hingga ibu bersalin merupakan beberapa upaya untuk keberhasilan mencapai impian Indonesia menjadi generasi emas yang berjaya.

Berbagai referensi menunjukkan bahwa peran orangtua sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang optimal dapat tercapai apabila pengasuhan yang dilakukan mengacu pada prinsip-pr

insip pengasuhan positif yang sesuai dengan usia dan potensi anak. Pengasuhan positif dapat diartikan sebagai pola pengasuhan yang dila

kukan berdasarkan kasih sayang, saling menghargai, adanya upaya pemenuhan dan perlindungan hak anak, terjalinnya hubungan yang bersahabat, hangat dan ramah antara anak dan orangtua serta adanya stimulasi tumbuh kembang anak untuk optimal.

Kesetaraan dalam keluarga dan pembagian peran yang seimbang antara ayah maupun ibu merupakan hal yang krusial dalam pengasuhan. Sayangnya, budaya kita masih menganggap bahwa peran pengasuhan dominan dibebankan kepada ibu. Lihat saja saat pengambilan hasil belajar anak-anak di sekolah, atau saat hadir dalam kelompok BKB maupun kelas parenting, pasti didominasi oleh kehadiran ibu dibanding ayah. Padahal apabila pengasuhan hanya menjadi tanggungjawab ibu maka akan mempengaruhi pola pikir anak menjadi bias gender dan budaya patriarki semakin langgeng dari masa ke masa. Keterlibatan ay

ah dalam pengasuhan, secara psikologis juga akan berdampak pada tumbuh kembang anak yang maksimal.

Manfaat Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan

Ayah merupakan sosok yang bertanggungjawab baik secara primer terkait kebutuhan finansial keluarga sedangkan Ibu yang bertanggungjawab perihal pengasuhan dasar. Sudah selayaknya terdapat pembagian peran antara orangtua yang berkaitan dengan aturan di dalam rumah, dukungan emosional maupun pembagian pendampingan pe

ngasuhan lainnya. Berdasarkan segi perspektif anak, keterlibatan ayah dapat diasosiasikan melalui adanya kesempatan bagi anak untuk melakukan suatu hal secara aman dan nyaman, kepedulian serta dukungan dan rasa aman. Manfaat positif dari keterlibatan ayah dalam pengasuhan adalah;

a). Meningkatnya kemampuan kognitif anak dalam memecahkan masalah. Berbagai studi menunjukkan bahwa anak-anak yang dekat dengan ayahnya terbukti memiliki tingkat inteligensia yang lebih tinggi. Mereka juga menunjukkan prestasi akademik yang lebih memuaskan, mampu mencapai prestasi dan kehidupan ekonomi yang lebih baik di masa datang, kesuksesan berkarir serta kesejahteraan psikologis dalam jangka panjang apabila dibesarkan dengan melibatkan ayah dalam pengasuhan.

b). Keterlibatan ayah dalam pengasuhan berkorelasi positif dengan kepu

asan hidup bagi anak, kebahagiaan yang lebih tinggi serta pengalaman depresi yang lebih rendah. Kehangatan dan sikap tenang yang ditunjukkan oleh ayah dalam pengasuhan juga bermanfaat pada kesehatan dan pembentukan konsep diri yang positif. Hal ini dapat meminimalisir masalah perilaku berisiko yang mungkin terjadi di usia remaja.

c). Keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga memiliki korelasi positif dengan kompetensi, inisiatif, dan kematangan sosial pada diri anak. Kelekatan dengan ayah juga terbukti dapat mencegah adanya konflik dengan teman sebaya saat si anak beranjak remaja.

d). Peran ayah dalam pengasuhan secara tidak langsung juga memberikan manfaat bagi kesehatan fisik anak. Kehamilan yang prima, proses persalinan yang minim risiko, serta anak yang sehat merupakan damp

ak dari dukungan emosional yang diberikan suami kepada istri yang sedang mengandung. Hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa sebagian besar anak yang tidak tinggal dengan ayahnya mengalami masalah pada kesehatannya.

Yuk Ayah, Mulai Terlibat!

            Keterlibatan Ayah dalam pengasuhan dapat dimulai sejak mempersiapkan masa kehamilan. Hubungan yang hangat dan komunikatif antara suami dan istri dalam merencanakan kehamilan sehat merupakan langkah awal menempatkan diri sebagai calon orangtua hebat yang betul-betul siap menjadi orangtua, bukan hanya kebetulan saja menjadi orangtua. Mendampingi istri selama masa kehamilan juga berarti mulai memainkan peran keterlibatan dalam pengasuhan. Tak hanya itu, berikut adalah tips yang bisa Ayah lakukan agar keterlibatan Ayah mampu membentuk pribadi anak yang hebat juga fisik yang kuat;

a). Temukan Cara Saat Alami Kesulitan

Jangan menyerah ketika mengalami kesulitan. Pada awalnya tentu terasa sulit ji

ka harus mengganti popok bayi saat mengompol. Belum lagi harus menenangkannya saat dia menangis tantrum saat memasuki masa anak-anak. Sabar ya Yah, tetap tenang saat menghadapi tantangan-tantangan itu. Mengganti popok, menggendong bayi ataupun menenangkan anak saat tantrum tentu bisa dipelajari bersama pasangan. Jadi tetap sabar dan semangat adalah kunci menghadapi masa-masa tersebut karena setiap fase perkembangan anak tentu berbeda-beda tantangannya.

b). Atur Jadwal Harian Ayah dan Anak

Sibuk bekerja jangan jadi alasan untuk bermain-main dengan anak. Luangkan w

aktu berkualitas setiap harinya untuk mengakrabkan diri dengan anak dengan beraktivitas bersama seperti menyanyi bersama, berpelukan, mengajak anak berkomunikasi, bermain petak umpet, atau sekedar menemaninya saat makan. Melakukan videocall dengan anak saat ayah istirahat siang di kantor juga bisa dilakukan lho. Namun saat sedang bersama anak dimana ayah membersamai secara langsung, jangan lupa taruh gadgetnya dulu dan fokus dengan anak kita ya Yah.

c). Mahir dalam Satu Tugas

Ada banyak sekali tugas dalam mengurus anak. Mulai dari memandikan anak, menggantikan popok, menyiapkan makanan, hingga menggendong anak. Tidak ada salahnya ayah mendalami satu peran tugas hingga menguasainya sehingga lebih terampil dan percaya diri dalam pengasuhan.

d). Beri Waktu Ibu untuk Istirahat

Salah satu cara agar Ayah beradaptasi dalam pengasuhan adalah memberikan waktu ke

pada Ibu untuk beristirahat tanpa meminta bantuannya. Misalnya saja saat harus mengganti popok di malam hari, lakukan saja tanpa bantuan ibu yang mungkin masih tertidur lelap. Hal ini juga bermanfaat dalam membangun kedekatan dengan anak sehingga anak juga tidak bergantung pada ibu saja namun juga lekat dengan ayahnya.

e).  Tunjukkan Cinta kepada Ibu dengan Aktif Membantu

Anak-anak meniru apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya dalam berperilaku. Menunjukkan kasih sayang kepada pasangan seperti memeluk saat di depan anak, berbicara dengan lemah lembut kepada pasangan, hingga membantu tugas-tugas ibu di rumah. Cobalah menjadi ayah yang aktif dalam mencoba segala hal yang dalam pengasuhan anak. Melakukan tugas-tugas yang variatif dan terkait dengan kebutuhan anak dapat menambah pengalaman keterlibatan saat menjadi oran

 

gtua.

Jadi, sudah tidak ada alasan bagi Ayah untuk tidak terlibat dalam pengasuhan bukan? Pengasuhan bukan hal yang mudah namun tidak mustahil untuk dilakukan. Gizi dan stimulasi, pengalaman, tekad, ketekunan dan kasih sayang yang diberikan kepada anak adalah kunci untuk mendampingi anak tumbuh sehat dan kuat.

 

Referensi :

  1. Direktorat PAUD Kemdikbud. (2020). Pengasuhan Positif. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
  2. Waroka,L. (2022). Peran Ayah dalam Pengasuhan Positif Anak Usia Dini Umur 4-5 tahun. Jurnal Studi Islam dan Kemuhamadiyahan, 2(1). 38-46
  3. https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/18/203113620/5-cara-agar-ayah-lebih-terlibat-dalam-pengasuhan-anak?page=all diakses 23 Juli 2023
  4. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/3117/pa
  5. nutan-utama-anak-adalah-orangtua-bukan-teknologi/nyhxy/h1349241.html diakses 23 Juli 2023
  6. Ilustrasi gambar dari freepik.com

Profil Penulis

Anindhita Setianingrum, S.Psi, M.Kes
PKB Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah
___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Yuk Maksimalkan Fungsi Keluarga untuk Pembentukan karakter Positif Anak” yang diselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2023).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
2
+1
1
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x