“Permisi pak, saya mau konsultasi terkait anak saya yang sangat susah dan rewel ketika tidak bermain HP, awalnya kami memberinya agar mengalihkan perhatiannya. Namun, seiring berjalannya waktu akhirnya dia sangat bergantung pada HP tersebut. Adakah cara yang bisa kami lakukan pak? tanya seorang ibu yang memiliki balita saat berkunjung di Satyagatra pada Balai Penyuluhan KB Kecamatan.”
Saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa era digital menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Gadget yang sehari-hari kita gunakan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas kita, baik bagi kita sebagai orang dewasa hingga anak-anak. Banyak informasi yang bisa kita dapatkan dari gadget serta banyak manfaat positif yang bisa kita ambil. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan dapat berdampak negatif termasuk kepada anak-anak. Hal ini sejalan pada riset yang dilakukan oleh Rahayu, dkk (2021) menyatakan bahwa, anak sering fokus saat bermain gadget, tidak menjawab saat orang tuanya memanggil, terkadang merengek saat tidak diberi ijin untuk bermain gadget, anak juga terlihat mengalami permasalahan dalam kemampuan berbicaranya, meskipun anak sudah berusia 6 tahun tapi masih banyak dari kata-kata yang di ucapakan anak masih belum dapat di mengerti.
Dari permasalahan inilah peran kita sebagai orang tua menjadi sangatlah penting adanya. Menjadi orang tua yang hebat bukan hanya berarti menyediakan yang terbaik untuk anak, akan tetapi juga menjadi contoh yang baik, terutama dalam penggunaan gadget dalam keluarga.
1. Orang Tua Paham Tentang Pentingnya Menjadi Teladan
Jika merujuk kebelakang maka anak-anak belajar banyak hal dari orang tua mereka, termasuk didalamnya saat orang tua memanfaatkan fasilitas teknologi. Orang tua yang sering terlihat sibuk dengan gadget anak-anak cenderung akan mengikuti perilaku tersebut. Sehingga penting bagi orang tua untuk memperlihatkan cara yang baik dan sehat dalam menggunakag gadget pada kehidupan sehari-hari. Misalnya, orang tua tidak menggunakan gadget di depan anak dan bisa mengalihkan fokus dengan melakukan interaksi langsung dengan mereka. Hal ini sejalan dengan konsep bahwa orang tua hebat adalah teladan untuk anak-anaknya.
2.Membangun Rutinitas Bersama Tanpa Gadget (Memasak Bersama)
Keluarga bisa memilik untuk membangun rutinitas yang tidak melibatkan gadget adalah langkah penting dalam menunjukkan kepada anak bahwa ada banyak kegiatan menarik selain bermain dengan perangkat elektronik. Orang tua bisa mengajak anak-anak untuk bermain di luar, membaca buku bersama, atau bahkan memasak bersama. Aktivitas seperti ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada gadget, tetapi juga mempererat ikatan antara orang tua dan anak.
Memasak bersama menawarkan kesempatan untuk bekerja sama dan berbagi tugas. Orang tua kadang membiarkan anaknya asik bermain gawai sedang iya memasak. Padahal sebenarnya dengan memasak bersama setiap anggota keluarga dapat mengambil peran, mulai dari memotong bahan, mencampur bumbu, hingga memasak di atas kompor. Melalui kegiatan ini, orang tua dapat mengajarkan anak-anak tentang keterampilan dasar memasak, pentingnya kebersihan, dan nilai-nilai gizi. Anak-anak juga belajar tentang tanggung jawab dan kerja sama tim. Proses memasak bersama menciptakan suasana santai yang memungkinkan percakapan dan tawa.
Pada dasarnya anak akan lebih senang jika diberikan ruang untuk mengekspresikan dirinya. Diberikan kesempatan untuk membantu memasak adalah hal yang tepat. Sebuah riset menyatakan bahwa Kegiatan cooking class merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi anak serta dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Kegiatan cooking class selain dapat meningkatkan pengalaman belajar anak secara langsung. Melalui kegiatan ini dapat mengenalkan bahan makanan, cara mengolah makanan, perpaduan warna, juga dapat melatih keterampilan motorik halus anak, melalui gerakan memotong, meremas, membentuk dan mencetak. (Rasid dkk, 2020)
3.Mengatur Waktu Layar dengan Bijak (Sejam Masak dan Makan Bersama)
Sebagai orang tua, penting untuk menetapkan aturan waktu layar yang jelas dan konsisten, tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk diri sendiri. Misalnya, orang tua menentukan waktu-waktu tertentu dalam sehari seluruh anggota keluarga harus meletakkan gadgetnya, seperti saat makan malam atau sebelum tidur. Dengan ketentuan itu anak-anak akan mengetahui bahwa ada waktu dan tempat untuk menggunakan teknologi, dan waktu untuk fokus pada keluarga dan kegiatan lainnya.
Pilihan untuk meluangkan waktu satu jam setiap hari untuk memasak dan makan bersama misalnya, memiliki manfaat emosional dan psikologis yang signifikan. Kegiatan ini membantu mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia. Anak-anak yang terbiasa dengan rutinitas ini cenderung memiliki kesejahteraan emosional yang lebih baik dan hubungan yang lebih kuat dengan orang tua mereka. Selain itu, kebiasaan makan bersama juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan dalam keluarga.
Orang tua akan lebih mudah mengontrol dan mengetahui permasalahan dari anaknya. Melakukan komunikasi dan bercerita lebih intim sambil menikmati makanan adalah sebuah solusi bagi keluarga yang sulit berkomunikasi. Meja makan menjadi media untuk saling memberikan solusi terhadap permasalahan masing-masing keluarga.
4.Melibatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan dan Menghargai Waktu Tanpa Gadget
Orang tua harus pula menerapkan nilai demokratis dalam keluarga. Misalnya pelibatan anak dalam menetapkan aturan penggunaan gadget di rumah. Hal ini bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab didalam diri anak-anak. Orang tua bisa mendiskusikan bersama tentang Batasan-batasan termasuk waktu layar yang bisa digunakan, jenis konten yang boleh diakses oleh anak, dan konsekuensi jika anak melanggar aturan. Dengan adanya proses ini anak-anak lebih mungkin mematuhi aturan yang telah disepakati bersama.
Sebagai Orang tua hebat kita juga mengetahui pentingnya dalam menghargai waktu tanpa gadget. Jangan sampai anaknya yang diberikan batasan namun orang tua berlaku sebaliknya. Misalnya saat menghabiskan waktu bersama anak, orang tua memastikan untuk benar-benar hadir dan terlibat dalam momen tersebut tanpa gangguan dari perangkat elektronik. Ini menunjukkan kepada anak bahwa mereka lebih penting daripada apapun yang ada di layar ponsel orang tuanya.
5.Mengajarkan Anak tentang Dampak Teknologi
Orang tua seyogyanya bisa dan paham cara komunikasi yang baik kepada anak-anaknya. Mengajarkan dampak positif dan negatif dari teknologi adalah salah satu yang paling penting di era gadget ini. Orang tua bisa menjelaskan kepada anak-anaknya tentang dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan, seperti kesulitan tidur, masalah kesehatan mata karena radiasi, dampak Kesehatan lainnya baik fisik maupun mental anak dan kurangnya interaksi sosial di dalam masyarakat. Setelah orang tua memberikan pemahaman yang baik, anak-anak akan lebih bijak dalam menggunakan teknologi.
6.Orang Tua dan Anak Konsiten Bersama
Konsisten adalam salah satu kata kunci keberhasilan dalam mengatasi kecanduan gadget pada anak. Pada dasarnya orang tua bersikap tegas namun tetap penuh pengertian dalam menerapkan aturan dan batasan. Anak akan melihat bahwa orang tua mereka konsisten dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan, mereka akan lebih cenderung mengikuti orang tuanya.
Memilih untuk menjadi orang tua yang hebat dalam era digital bukan hanya bercerita terkait memberikan yang terbaik dalam hal materi kepada anak-anak, namun jauh lebih pada memberikan contoh yang baik dalam penggunaan teknologi. Orang tua yang menjadi teladan dalam mengelola waktu layar, melibatkan anak dalam aktivitas tanpa gadget, dan memberikan pemahaman dan contoh yang baik tentang penggunaan teknologi yang sehat, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk mengatasi kecanduan gadget dan tumbuh menjadi anak yang lebih baik.
Referensi:
Rasid, Juleha dkk. (2020). Kajian tentang Kegiatan Cooking Class Dalam Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 82-91.
Rahayu, NS dkk. (2021). ANALISIS PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI. Jurnal PAUD Agapedia, 5(2), 202-210.
Vivaldhi Aurel Ramadhan. “ Dampak Gadget Terhadap Perkembangan Anak : Memahami Efek Positif dan Negatif.” 23 November 2023 (https://clsd.psikologi.ugm.ac.id/2023/11/23/dampak-gadget-terhadap-perkembangan-anak-memahami-efek-positif-dan-negatif/) diakses tanggal 22 Agustus 2024.
Alamsyah, S.K.M
PKB AHLI PERTAMA
PERWAKILAN BKKBN SULAWESI BARAT
___
Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Cara Cerdas Mengatur Penggunaan Gadget Anak Usia Dini” yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).