Kajian Epidemiologis Kasus Kecanduan Gadget pada Anak di Indonesia

Halo para orang tua hebat di Indonesia. Siapa disini yang merasa bersalah sebagai orang tua dari anak yang mengalami kecanduan gadget?. Seolah menjadi hal yang tidak mungkin memang untuk bisa menghindarkan anak dari penggunaan gawai atau gadget. Tapi bisakah kita menjadi orang tua yang bijak dalam penggunaan gadget kepada anak?. 

Secaa statistij, data terbaru menunjukkan penduduk Indonesia menjadi penduduk yang terparah dalam kecanduan penggunaan gawai atau gadget. Dalam State of Mobile 2024 yang dirilis oleh Data.AI warga Indonesia menjadi pengguna yang paling lama menghabiskan waktu dengan perangkat mobile seperti HP dan tablet pada 2023 yaitu 6,05 jam setiap hari. Penduduk Indonesia adalah satu-satunya masyarakat yang menghabiskan waktu di menatap layar gagdet lebih dari 6 jam setiap hari, kemudian di peringkat kedua ialah Thailand yang berdasarkan hasil survey mayoritas penduduknya menghabiskan 5,64 jam per hari untuk menatap layar gadget dan di posisi ketiga ada Argentina  dengan mayoritas pengguna gadget di negaranya menghabskan 5,33 jam per hari untuk menatap layar gadget.

Kecenderungan  meningkatnya  kasus  anak  akan kecanduan  gawai   juga terkait  dengan tingginya  pengunaan internet  pada anak di  Indonesia.  Berdasarkan  Survei  Asosiasi  Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, sebanyak 143,26 juta orang atau 54,68 persen dari populasi Indonesia menggunakan internet. Pengguna internet terbesar di usia  13-18  tahun  dengan persentase 75,50  persen.  Gawai  adalah  perangkat  yang  paling  banyak  dipakai untuk mengakses internet yakni sebesar 44,16 persen. Berdasarkan survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI, 2020) terdapat sekitar 71,3% anak usia sekolah memiliki gadget dan atau memainkan gadget mereka dalam kurun waktu yang cukup lama dalam sehari, dan sebanyak 55% diantaranya menghabiskan waktu bermain ponsel tersebut dengan game online maupun offline. Selaras dengan pernyataan Ketua Lembaga Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa sejak 2013 telah menangani 17 kasus anak yang kecanduan gadget, begitu juga Komisi Nasional Perlindungan Anak yang sejak 2016 sudah menangani 42 kasus anak yang mengalami kecanduan gadget. Kasus kecanduan gadget terus naik jumlah dan persentasenya di setiap tahun karena semakin banyaknya pengguna atau user aktif gadget.

Kecanduan gadget pada anak tentu dapat menimbulkan dampak negatif baik dari aspek gangguan fisik, ganggu psikis/mental maupun gangguan sosial. Adapun sejumlah masalah kesehatan pada anak akibat kecanduan penggunaan gadget yang berlebihan diantarnaya seperti fungsi penglihatan yang menurun, postur tubuh yang buruk, kebiasaan makan dan tidur yang buruk, mudah marah  hingga berlaku agresif ketika anak diminta untuk berhenti bermain gadget. Selain itu, anak-anak yang kecanduan memakai gadget juga mudah merasa cemas dan tertekan, mengisolasi diri, memiliki harga diri yang rendah, kemampuan komunikasi yang buruk, menurunnya daya pikir otak, hingga bisa menyebabkan anak depresi.

Lalu bagaimana cara mengatasi kecanduan gadget pada anak? Mengatasi kecanduan gadget pada anak bukan perkara yang mudah. Karena saat dikerjakan, bisa saja muncul reaksi penolakan dari si anak dalam bentuk menangis, marah, mengamuk, hingga mogok makan atau sekolah. Padahal jika tidak segera diatasi, kecanduan gadget bisa mengganggu perkembangan anak.  Kecanduan gadget pada anak bisa membuat anak jadi malas bergerak dan tidak fokus pada pelajaran sekolahnya. Hal ini bisa membuat prestasi di sekolah jadi menurun. Selain itu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa kecanduan gadget yang diikuti gaya hidup tidak sehat, termasuk ngemil berlebihan, kurangnya aktivitas fisik dan tidur hingga larut malam  akan meningkatkan risiko anak terkena obesitas dan penyakit jantung di kemudian hari. Oleh karena itu, supaya anak terhindar dari dampak buruk tersebut, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa orang tua terapkan untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak:

1. Orang tua menjadi contoh yang baik untuk anak dalam penggunaan gadget

Anak-anak adalah “peniru ulung”, oleh karena itu orang tua diharapkan bisa menjadi contoh yang baik untuk mereka. Jika anak sering melihat orang tua atau orang sekitarnya bermain gadget hingga larut malam atau makan sambil bermain handphone, bukan tidak mungkin anak akan meniru tindakan ini. Oleh karena itu, cara pertama untuk mengatasi kecanduan gadget adalah dengan menjadi contoh yang baik untuk anak. Sebisa mungkin, jangan bermain gadget di depan anak dan gunakan gadget sewajarnya.

2.Batasi dan selalu awasi penggunaan gadget pada anak

Untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak, waktu mengakses gadget harus dibatasi secara pasti. Tentukan durasi dan jadwal untuk bermain gadget, misalnya 1–2 jam dalam sehari. Selain itu, awasi juga anak saat bermain gadget supaya anak tidak mengakses konten pornografi atau kekerasan. Jika gadget dilengkapi dengan fitur age-restricted, terapkan fitur ini untuk membatasi waktu dan jenis aplikasi atau tontonan yang bisa di akses oleh anak. Dalam menerapkan batasan ini, orang perlu bersikap tegas dan sepakat dengan anak. Latih anak untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum bermain gadget dan mengembalikannya dengan baik setelah selesai digunakan. Simpanlah gadget di tempat yang tidak diketahui oleh anak sehingga ia tidak bisa menggunakannya tanpa seizin orang tua.

3. Buat aktivitas yang menyenangkan bersama anak

Untuk mengatasi kecanduan gadget, orang tua bisa merancang aktivitas lain yang menyenangkan agar pikiran anak teralihkan dan tidak terfokus dengan penggunaan gadget. Ajak anak bersepeda atau lari pagi, memasak bersama, menggambar atau mewarnai bersama, atau berkebun di pekarangan rumah. Selain itu, ajaklah Anak ke taman dekat rumah supaya ia bisa bermain dengan teman-teman sebayanya. Bila perlu, bisa mengundang anak-anak di lingkungan sekitar untuk berkunjung ke rumah dan bermain bersama anak. Selain membuatnya lupa dengan gadget cara ini bisa meningkatkan interaksi sosial anak.

4. Beri tahu anak bahaya menggunakan gadget terlalu lama

Orang tua bisa membahas mengenai risiko terjadinya obesitas atau sakit mata jika anak lebih sering duduk bermain gadget dan jarang bermain ke luar rumah. Selain itu, jelaskan pada anak dengan bahasa yang mudah bahwa gadget dan internet bisa menjadi tempat yang berbahaya untuknya, apalagi jika anak juga bermain di media sosial. Tidak masalah membahas mengenai orang jahat yang beraksi melalui media sosial, asalkan orang tua juga mendiskusikan bersama-sama bagaimana cara menghindari masalah tersebut  misalnya dengan menyepakati bahwa penggunaan gadget harus selalu diawasi. Pastikan anak tetap merasa aman dan tidak jadi khawatir berlebihan

Perlu diingat bahwa anak belum tentu langsung setuju dan terbiasa dengan aturan-aturan baru mengenai penggunaan gadget ini. Jadi, para orang tua memerlukan kesabaran ekstra dan konsisten untuk berkompromi dengan anak.  Jika setelah menerapkan langkah di atas anak masih saja tidak bisa lepas dari gadgetnya atau mungkin anak mulai mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi di sekolah, jangan ragu membawa anak ke psikolog agar ia bisa mendapatkan penanganan yang tepat untuk mengatasi kecanduan gadgetnya. Selamat menjadi orang tua hebat yang bijak dalam memberikan gadget pada anak.

Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240111073425-37-504641/indonesia-nomor-satu-di-dunia-warga-ri-sudah-kecanduan-parah

https://www.kominfo.go.id/content/detail/13547/kecanduan-gawai-ancam-anak-anak/0/sorotan_media

https://health.grid.id/read/352605014/gara-gara-kecanduan-gadget-dan-game-online-118-anak-di-jawa-barat-harus-diobati-di-rumah-sakit-jiwa?page=all 

https://www.alodokter.com/ini-cara-mengatasi-anak-yang-kecanduan-gadget

Devy Marini, S.K.M
Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama
Dinas Kesehatan Kota Banjar Provinsi Jawa Barat

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Cara Cerdas Mengatur Penggunaan Gadget Anak Usia Dini” yang diselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
0
+1
0
+1
1
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x