Di balik senyum dan tawa riang seorang baduta (bayi di bawah dua tahun), tersimpan peran luar biasa seorang ayah. Tak hanya sebagai pencari nafkah, ayah adalah sosok penting yang turut membentuk pondasi perkembangan si kecil, baik secara fisik, kognitif, emosional, maupun sosial. Mari kita selami lebih dalam, bagaimana sentuhan kasih dan kehadiran ayah dapat memberikan dampak positif yang luar biasa bagi perkembangan baduta.
Ayah, Sang Arsitek Perkembangan Otak
Penelitian menunjukkan bahwa interaksi aktif antara ayah dan baduta dapat merangsang pertumbuhan otak si kecil. Dr. Michael Yogman, seorang ahli perkembangan anak dari Harvard Medical School, menyatakan, “Ayah yang terlibat dalam bermain, berbicara, dan membaca untuk anaknya, dapat membantu membangun koneksi saraf yang penting bagi perkembangan kognitif dan bahasa.”
Keamanan Emosional dalam Dekapan Ayah
Ayah adalah sumber rasa aman dan nyaman bagi baduta. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Infant Behavior and Development” mengungkapkan bahwa baduta yang memiliki ikatan kuat dengan ayah cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dan kepercayaan diri yang lebih tinggi.
Ayah, Role Model Sejati
Bagi baduta laki-laki, ayah adalah role model utama dalam memahami maskulinitas dan peran gender. Sementara bagi baduta perempuan, ayah adalah sosok pertama yang memberikan gambaran tentang bagaimana seharusnya seorang pria memperlakukan wanita.
Keterampilan Sosial yang Diasah Sejak Dini
Bermain dengan ayah dapat membantu baduta mengembangkan keterampilan sosial yang penting, seperti berbagi, bergantian, dan menyelesaikan konflik. Dr. Kyle Pruett, seorang psikiater anak dari Yale University, berpendapat, “Ayah cenderung bermain dengan cara yang lebih fisik dan menantang, yang dapat membantu baduta belajar tentang batas-batas diri dan mengelola emosi.”
Ayah, Pendukung Utama Ibu
Dukungan ayah terhadap ibu dalam merawat baduta sangatlah penting. Ketika ayah berbagi tanggung jawab pengasuhan, ibu dapat memiliki waktu untuk memulihkan diri dan mengurangi risiko depresi pasca melahirkan. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif pada perkembangan baduta.
Peran Ayah dalam Budaya Indonesia
Dalam budaya Indonesia, peran ayah seringkali dipandang sebagai pencari nafkah utama. Namun, seiring dengan perubahan zaman, semakin banyak ayah yang menyadari pentingnya keterlibatan mereka dalam pengasuhan anak sejak dini. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia menunjukkan bahwa ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan anak memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.
Peran ayah dalam perkembangan baduta sungguhlah luar biasa. Ayah bukan hanya sekadar pendamping, tetapi juga pilar penting yang turut membangun pondasi masa depan si kecil. Mari kita apresiasi dan dukung para ayah untuk terus berperan aktif dalam pengasuhan anak sejak dini.
Referensi
- Yogman, M., Garfield, C., & Committee on Psychosocial Aspects of Child and Family Health. (2016). Fathers’ roles in the care and development of their children: The role of pediatricians. Pediatrics, 138(1), e20161129.  Â
- Pruett, K. D. (2000). Fatherneed: Why father care is as essential as mother care for your child. Free Press.
- Universitas Indonesia. (2018). Studi tentang Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak di Indonesia.
Reza Febrata, S.Pd
Penyuluh KB Kecamatan Banyumas Pringsewu
Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung
___
Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Ayahku Hebat dalam Mengasuh” yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).
Doni