Kondisi kesejahteraan dan kualitas keluarga saat ini sangat menentukan terwujudnya cita-cita generasi Indonesia Emas 2045. Tumbuh kembang anak-anak generasi penerus ditentukan oleh peran orangtua, baik dalam hal interaksi, komunikasi, maupun keterlibatan dalam dinamika keluarga. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif , sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif pada periode tahun 2020-2045.
Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan baduta yang sehat, cerdas dan berkarakter adalah dengan memperhatikan dan memantau tumbuh kembang melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar serta memperhatikan faktor-faktor yang harus dipenuhi untuk tumbuh kembang yang optimal untuk mewujudkan cita-cita generasi Indonesia Emas 2045, seperti:
- KEBUTUHAN-KEBUTUHAN DASAR; UNTUK TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL
- Kebutuhan Fisik-Biologis (ASUH) : Kebutuhan sandang, pangan, papan seperti: nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh & lingkungan, pakaian, pelayanan/pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, olahraga, bermain dan beristirahat.
- Kebutuhan kasih sayang dan emosi (ASIH): Kebutuhan emosi dan kasih sayang, sudah dimulai sejak dalam kandungan, sehingga terbentuk ikatan yang erat, serasi dan selaras dengan ibunya untuk menjamin tumbuh kembang fisik-mental
- Kebutuhan Stimulasi (ASAH) : Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak
- FAKTOR TERPENTING YANG HARUS DI PENUHI; UNTUK TUMBUH KEMBANG ANAK OPTIMAL
- Air Susu Ibu (ASI) : Terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim. ASI sarat nutrisi penting, mengurangi risiko bayi terkena penyakit tertentu, seperti diare, ISPA , pneumonia, asma dll. ASI Eksklusif : adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan tanpa menambah dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain
- MPASI atau makanan pendamping ASI : Mulai diberikan kepada bayi setelah usia 6 bulan. Pemberian MPASI dilakukan secara bertahap. Pemberian MP ASI bertujuan untuk melatih dan membiasakan bayi mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya seiring dengan pertambahan usianya
- Imunisasi : Suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi.
- Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Menurunkan kejadian sakit terutama penyakit infeksi yang dapat membuat energi untuk pertumbuhan teralihkan kepada perlawanan tubuh menghadapi infeksi, gizi sulit diserap oleh tubuh dan terhambatnya pertumbuhan. Setiap rumah tangga dengan meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Disisi lain Negara juga harus memainkan peran yang proaktif dan berkelanjutan dalam menyiapkan pondasi yang kuat bagi perkembangan generasi emas ini sesuai dengan agenda pembangunan dan pencapaian visi Indonesia emas yaitu menjadikan manusia Indonesia yang cerdas yang menjunjung tinggi plurism, religious, berbudaya dan memiliki nilai-nilai etika. Ada beberapa langkah penting untuk diperhatikan dalam upaya membangun Generasi Emas dengan Baduta (bayi dan balita) yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Seperti :
- Pendampingan Keluarga, penyediaan layanan, panduan dan dukungan untuk orang tua dalam mendidik dan merawat Baduta
- Pendidikan “pondasi pengetahuan dan keterampilan”. Pendidikan bukan hanya sekadar rutinitas akademik, tetapi pondasi yang kuat bagi pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan yang cerah. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk Generasi Emas 2045, dan sebagai pondasi pengetahuan dan keterampilan, pendidikan harus memberikan landasan yang kokoh bagi kemajuan bangsa.
- Kesehatan “pondasi kesejahteraan dan produktivitas”. Kesehatan adalah aspek penting lainnya dalam membangun generasi emas. Ini mencakup investasi dalam infrastruktur kesehatan, penyediaan layanan kesehatan primer, imunisasi, dan pencegahan penyakit. mengadvokasi untuk promosi kesehatan preventif sebagai upaya untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program seperti Gebyar Gerakan Sekolah Sehat untuk mendorong kesehatan fisik dan mental
- Kesetaraan “Membangun Masyarakat yang Adil dan Inklusif”. Kesetaraan adalah prinsip fundamental dalam membangun generasi emas yang kuat dan berdaya saing. Negara harus bertindak untuk mengatasi kesenjangan sosial, ekonomi, dan gender yang ada dalam masyarakat. Mereka menekankan pentingnya redistribusi kekayaan dan kesempatan untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses yang setara terhadap sumber daya dan peluang. Negara juga harus memastikan perlindungan terhadap anak-anak, perempuan, dan kelompok rentan lainnya dari diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan. Selain itu pemberdayaan terhadap perempuan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai bagian dari visi masyarakat yang inklusif.
- Pembangunan Karakter “Memupuk Etika dan Kepemimpinan” : Proses menuju Generasi Emas 2045 tidak akan mudah. Namun, di tengah tantangan tersebut, terdapat juga peluang besar untuk memanfaatkan teknologi, memperkuat kemitraan internasional, dan meningkatkan daya saing ekonomi. Indonesia Generasi Emas 2045 harus menjadi tujuan yang mempersatukan beragam kepentingan dan aspirasi, dengan memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.
Referensi :
https://lms-elearning.bkkbn.go.id/
Apilion Joniko.SE.M.Pd
Penyuluh KB
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan
___
Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Baduta Sehat Cerdas Berkarakter” yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).