JAKARTA – Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang telah dilaksanakan sejak pertengahan tahun 2022 merupakan gerakan gotong royong seluruh elemen bangsa untuk berpartisipasi dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting dengan menjadi Bapak Asuh atau Bunda Asuh bagi keluarga berisiko stunting, khususnya pada fase 1000 Hari Pertama Kehidupan. Dalam perjalanannya, BAAS telah cukup menarik minat berbagai pihak, baik dari Kementerian/Lembaga, TNI/POLRI, dunia usaha/swasta, maupun perorangan, terlebih dengan dikukuhnya sejumlah Duta Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting dari berbagai kalangan. Untuk itu, dalam rangka pemantauan data pelaksanaan dan untuk mengevaluasi program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), digagas aplikasi pencatatan berbasis website yaitu TEBAS (https://tebas.online/).
BKKBN cq Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak telah melaksanakan Sosialisasi Aplikasi Bapak Asuh Anak Stunting pada Jumat, 6 Januari 2022. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini dibuka oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti SE. MT. Dalam sambutannya, Bapak Nopian menyampaikan harapannya agar setiap pihak termasuk para perwakilan BKKBN di provinsi untuk dapat mensosialisasikan BAAS beserta aplikasi TEBAS secara lebih masif. Secara lebih khusus, Bapak Deputi KSPK menekankan kembali bahwa sasaran BAAS adalah keluarga berisiko stunting, sehingga diharapkan BAAS dapat memiliki daya ungkit dalam percepatan penurunan stunting dengan mencegahnya lahirnya bayi stunting (zero new stunting).
“Anak merupakan human capital atau modal sumberdaya manusia dan merupakan generasi emas yang akan menentukan arah keberlanjutan pembangunan Indonesia di masa depan. Tentu dalam hal ini, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, namun harus bekerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat, termasuk dunia usaha” tambah Bapak Nopian.
Saksikan siaran lengkap dan unduh materi Sosialisasi Aplikasi Bapak Asuh Anak Stunting disini.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak, dr. Irma Ardiana, MAPS mengawali sesi pemaparan materi dengan menyampaikan gambaran umum program BAAS. Dilanjutkan oleh Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya (DITDAMDUK), Ir. Yosrizal mewakili Direktur Anlisis Dampak Kependudukan bersama dengan Tim Pengembang Aplikasi, Bapak Wahyudin menyampaikan dan mendemonstrasikan Aplikasi TEBAS.
Tutur hadir Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Para Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan BKKBN Pusat, Tim Kerja Bapak Asuh Anak Stunting, Para Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi, dan beberapa mitra lainnya dalam BAAS.
Redaksi: Ni Komang Yastri Anasuyari (Tim PPID Ditbalnak)
Rilis: 6 Januari 2023
Keren, semoga dengan sosialisasi ini makin banyak yang berminat menjadi bapak/bunda asuh..
Keren semoga bermanpaat