KEJAR TUMBUH BALITA DENGAN NUTRISI BERKALORI TINGGI

Permasalahan yang sering kita temui dimasyarakat adalah pertanyaan “ Mengapa anakku tidak naik-naik berat badannya, bahkan terkadang turun ? Apakah anakku Stunting ? Apa yang harus aku lakukan ? “

Pemantauan di 1000 Hari Pertama Kehidupan ( HPK ) sangatlah penting untuk mencegah terjadinya Stunting. Stunting itu sendiri adalah gagal tumbuh dan berkembang akibat kekurangan gizi kronis yang berkepanjangan.

Stunting dapat dicegah diantaranya dengan melakukan pemantauan berat badan dan tinggi badan anak Balita secara teratur, melalui kegiatan ayo ikut BKB dan Posyandu Balita setiap bulannya.  Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan pertumbuhan, mengidentifikasi risiko malnutrisi, dan mendeteksi keterlambatan pertumbuhan dengan segera sehingga dapat dilakukan intervensi.

Intervensi dapat dilakukan jika kurva berat badan anak tampak mendatar atau menurun hingga memotong lebih dari dua kurva persentil. Selain itu, intervensi diberikan jika ada penurunan pada pertambahan tinggi yang sesuai usia. Dimana panjang atau tinggi badannya selama beberapa periode selalu berada di bawah persentil 3 ( -2SD ) kurva pertumbuhan tinggi badan rata-rata anak pada usia tersebut. 

Bagi anak Balita yang mengalami penurunan berat badan maka kejar tumbuhnya dapat dicapai dengan cepat melalui pemberian asupan nutrisi tinggi kalori dan tinggi protein. Dan jika diperlukan selain makanan utama, tambahan asupan nutrisinya dapat diberikan formula tinggi kalori dan tinggi protein. Namun sebelumnya perlu pemeriksaan kesehatan kepada dokter atau tenaga kesehatan lainnya bagi anak Balita yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, agar dalam pemberian intervemsi dapat dilakukan dengan tepat.

Untuk membantu kejar tumbuh Balita yang tertinggal, ada beberapa makanan yang tinggi nutrisi kalorinya. Dimana makanan tersebut mudah untuk di dapat yaitu :

1. ASI ; berdasarkan data USDA, dalam 100 miligram ASI terdapat 70 kalori yang mampu menutrisi bayi
2. Alpukat ; mengandung lemak sehat, dapat disajikan dari kulitnya, dapat dihaluskan dan dicampur dengan ASI atau susu formula bayi, bisa dicampurkan dengan pure sayuran atau buah pisang atau tahu.
3. Kuning Telur ; kaya akan nutrisi dan kalori tinggi
4. Ubi Jalar ; berkalori tinggi, membantu menambah berat badan karena mengandung gula dan beta karoten yang tinggi.
5. Nasi ; berkalori tinggi dimana dalam 158 gram nasi putih matang menyediakan 204 kalori, 44 gram karbohidrat dan sangat sedikit lemak
6. Pisang ; kaya akan energi dan karbohidrat
7. Ikan ; mengandung asam lemak omega-3 esensial yang sangat penting
8. Daging ; dalam 6 ons atau 170 gram daging merah atau daging sapi mengandung sekitar 5 gram leusin ( asam amino utama yang dibutuhkan tubuh untuk merangsang sintesis protein otot dan menambah jaringan otot baru ), mengandung 456 kalori dan hampir 49 gram protein.
9. Kacang ; bisa diolah menjadi selai kacang, dapat menambah berat badan.
10. Minyak dan mentega ; dapat menambah kalori sehat dalam jumlah besar kedalam makanan harian. Seperti minyak zaitun, minyak biji rami atau minyak canola yang bisa ditambahkan kedalam makanan yang akan dimakan.
11. Keju ; bisa dimasukkan kedalam makanan yang akan dimakan.
12. Kacang Hijau ; dalam 202 gram kacang hijau rebus mengandung 212 kalori dan 0,8 gram lemak.
13. Santan ; makanan berkalori tinggi, ada sekitar 93 % kalorinya berasal dari lemak.

Pemberian nutrisi yang berkalori tinggi kepada Balita hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan. Oleh sebab itu konsultasikan dengan tenaga kesehatan atau dokter agar diketahui takaran atau ukuran yang harus diberikan kepada Balita untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhannya.

Profil Penulis

Dra. Mimi Sumiarti
ASN Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan
___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Kejar Tumbuh pada Balita” yang diselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2023).