Vaksinasi merupakan proses pemberian imunisasi berupa suntikan dibagian tangan ataupun bisa melalui diteteskan ke dalam mulut yang berfungsi untuk meningkatkan produksi antibodi didalam tubuh yang berguna untuk menangkal penyakit tertentu. Selain itu juga memiliki tujuan tertentu terhadap suatu penyakit sehingga apabila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut maka antibodi yang ada pada tubuh kita menangkal atau mengurangi risiko sakit.
Vaksin adalah suatu produk biologi yang terbuat dari kuman dan telah dilemahkan, dimatikan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh. Studi menyatakan 75% vaksin di Indonesia terpapar suhu beku selama pendistribusian sehingga vaksin tidak bisa digunakan lagi. Dinas Kesehatan bertanggung jawab terhadap terlaksananya penyimpanan dan pendistribusian vaksin yang teratur dan tepat waktu sampai kepada unit pelayanan kesehatan dasar.
Kata Kunci: Vaksinasi; Kekebalan Tubuh
Pendahuluan
Pemberian imunisasi dilakukan dengan menggunakan vaksin sebagai komponen utama dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit menular tertentu, untuk itu ketersediaannya harus terjamin hingga ke sasaran dan masih layak digunakan (Maulana, 2009). Vaksin sangat rentan terhadap kerusakan, sehingga pengelolaan vaksin memerlukan penanganan khusus. Untuk dapat mempertahankan mutu vaksin, maka penyimpanan dan pendistribusiannya harus dalam suhu yang sesuai dari sejak dibuat hingga akan digunakan. Jika tidak ditangani dengan sebaik-baiknya maka dapat mengakibatkan kerusakan vaksin, menyebabkan potensi vaksin dapat berkurang bahkan hilang dan tidak dapat diperbaiki lagi sehingga dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar (Nossal 2003).
Vaksin dijadikan terapi untuk banyak penyakit karena kemampuannya untuk mempercepat induksi respon imun spesifik karena vaksin dapat membentuk memori imun. Memori imun ini dibentuk oleh sel limfosit, baik sel B maupun sel T, pada saat awal terjadinya infeksi antigen. Sel memori bisa bertahan selama bertahun-tahun sehingga saat tejadi paparan kembali oleh antigen yang sama, sel-sel memori ini akan merespon lebih cepat dan lebih efektif melawan antigen. Karena efektifitasnya tesebut, vaksin banyak digunakan dalam berbagai program eradikasi penyakit dan pencegahan pandemi. Contohnya pada program eradikasi smalpox yang telah berhasil dicapai dan program persiapan pandemi influenza (Pandemic Influenza Preparedness Framework) dengan tujuan untuk meningkatkan persiapan dan respon terhadap pandemi influenza.
Vaksin dapat diproduksi dengan berbagai cara. Vaksin yang banyak beredar saat ini umumnya vaksin yang diproduksi dengan metode konvensional, yaitu vaksin inaktif dan vaksin hidup yang dilemahkan (liveattenuated vaccine). Meskipun vaksin ini sangat efektif dalam menginduksi respon inang, contohnya pada penyakit cacar yang disebabkan oleh virus smalpox dapat dieradikasi dan penyakit polio saat ini menuju eradikasi, namun vaksin ini mempunyai efek samping terhadap populasi. Pembuatan kedua jenis vaksin konvensional mungkin relatif lebih mudah dan tidak perlu mengidentifikasi antigen protektif namun hal ini bisa menimbulkan kelainan respon imun protektif dan bahkan dapat menyebabkan penyakit pada individu yang diimunisasi. Sehingga, ketika setiap antigen telah diketahui fungsi dan efek sampingnya, akan lebih aman dan efisien jika vaksin yang dibuat fokus pada antigen yang dapat menimbulkan respon imun. Dengan berkembangnya teknologi, maka dibuatlah vaksin subunit yang dibuat berdasarkan komponen spesifik yang bersifat imunogenik dari suatu patogen. Vaksin jenis ini memang lebih aman dibandingkan vaksin inaktif dan vaksin hidup yang dilemahkan, namun jenis vaksin ini kurang protektif dan imunogenik serta membutuhkan dosis yang tinggi dengan beberapa kali dilakukan booster yang seringkali juga harus ditambahkan adjuvant.
Kesimpulan
Vaksin tidak akan mengganggu atau menginduksi komponen DNA atau genetik manusia, karena sel imunitas tubuh akan memisahkan bagian dari vaksin. Setelah vaksin bekerja kemudian berhasil membuat kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan. Dalam respon imun primer, seleksi klon (clonal selection) menghasilkan sel efektor dan sel memori yang mampu memberikan kekebalan seumur hidup.
Daftar Pustaka
Maulana,Mizra. 2009. Reproduksi, Kehamilan dan Merawat Anak. Tunas Publishing.Yogyakarta
Nossal. Vaccines, in: Fundamental Immunology. 5 Th Ed. Lippincott Williams & Wilkins Company. Philadelphia, USA, 2003 P:1328- 1330
Dina Eka Novianti
Kader BKB
BKB Melati Maburai , Kecamatan Murung Pudak
Provinsi Kalimantan Selatan
___
Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Anak Sehat dengan Vaksinasi Penuh)” yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).