Imunisasi : Perisai Kesehatan Untuk Generasi Penerus Indonesia

Imunisasi adalah perlindungan yang wajib diberikan pada anak-anak untuk menjaga dan melindungi anak terhadap berbagai risiko penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Setiap jenis vaksin atau imunisasi mempunyai tahapan dan periode tersendiri. Saat ini, banyak sekali bakteri dan virus berbahaya yang dapat mengintai kesehatan si kecil, mulai dari penyakit flu ringan hingga penyakit berbahaya seperti meningitis dan pneumonia. Imunisasi tepat waktu selama masa kanak-kanak sangat penting karena membantu memberikan kekebalan sebelum anak-anak terpapar penyakit yang berpotensi mengancam jiwa, imunisasi pada anak dapat melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya, membantu membangun kekebalan tubuh anak sejak dini dan mengurangi risiko penyebaran penyakit di masyarakat. 

Imunisasi sebagai perisai kesehatan untuk anak yang merupakan generasi penerus bangsa, oleh karena itu pemberian imunisasi pada anak harus diberikan secara rutin dan lengkap, sebab ada konsekuensi dan risiko jika anak tidak mendapatkan imunisasi secara rutin dan lengkap diantaranya :

  1. Anak lebih rentan mengalami sakit berat; Tahukah Anda, anak yang tidak menerima imunisasi lengkap dan tepat waktu akan lebih rentan mengalami berbagai penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi, seperti hepatitis, TBC, batuk rejan, dan difteri? Selain itu, anak yang tidak diimunisasi juga lebih rentan terhadap masalah kesehatan lain; contohnya ketika anak terkena campak, sering mengalami komplikasi seperti diare, pneumonia, kebutaan, dan malnutrisi.
  2. Kemungkinan anggota keluarga lain turut sakit berat menjadi lebih tinggi; Tahukah Anda, anak yang sedang sakit dan tidak menerima imunisasi lebih berisiko menulari orang lain di sekitarnya? Begitu pula sebaliknya; anak yang tidak diimunisasi lebih berisiko tertular penyakit. Setiap kali seseorang sakit, maka anak, atau cucu dan orang tua, juga berisiko terkena. Orang dewasa merupakan sumber infeksi utama pertusis (batuk rejan) pada balita, penyakit ini bahkan dapat menyebabkan kematian pada bayi. Imunisasi tidak hanya melindungi diri anak, tetapi juga orang tua dan anggota keluarga lain serta orang-orang di lingkungan sekitar yang mungkin kesulitan mendapatkan akses vaksinasi.
  3. Anda mungkin ikut menyebabkan wabah penyakit di lingkungan; Kasus-kasus penyakit menular di kalangan kelompok rentan dapat berkembang luas menjadi wabah di masyarakat. Untuk alasan inilah, pemerintah saat ini masih memberikan imunisasi polio kepada anak. Jika jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi bertambah banyak, maka penyakit yang selama bertahun-tahun berhasil dicegah dapat kembali mewabah.
  4. Sakit dan komplikasi penyakit menimbulkan biaya tinggi untuk pengobatan dan perawatan; Suatu penyakit tidak hanya berdampak langsung terhadap penderita dan keluarganya, tetapi juga terhadap masyarakat secara keseluruhan. Kejadian sakit dan komplikasi penyakit dapat membutuhkan biaya tinggi dan perawatan yang memakan waktu. Pasien difteri, misalnya, membutuhkan rawat inap segera di fasilitas kesehatan yang mampu menangani penyakit ini besertakomplikasi-komplikasinya. Pasien akan ditempatkan di ruang isolasi dan diberikan obat-obatan khusus. Penyakit campak rata-rata memerlukan hingga 15 hari perawatan, termasuk rata-rata kehilangan lima atau enam hari kerja atau sekolah bagi karyawan atau pelajar. Orang dewasa yang terkena hepatitis rata-rata tidak bisa bekerja selama satu bulan. Dalam hal bayi yang terlahir dengan SRK, ia akan membutuhkan pengobatan seumur hidup dan bantuan serta terapi medis yang berbiaya tinggi.
  5. Penurunan kualitas hidup; Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi memiliki risiko komplikasi yang mengakibatkan disabilitas tetap. Contohnya, campak yang dapat menyebabkan kebutaan. Ada pula kelumpuhan sebagai gejala terberat yang dikaitkan dengan polio karena dapat menimbulkan disabilitas permanen dan kematian.
  6. Risiko penurunan harapan hidup; Vaksinasi yang tidak lengkap menyumbang kepada penurunan angka harapan hidup. Sebaliknya, imunisasi lengkap hingga anak berusia lima tahun dapat meningkatkan angka harapan hidup. Data menunjukkan bahwa anak yang tidak menerima imunisasi lengkap lebih mungkin tertular berbagai penyakit saat masih kanak-kanak, sehingga angka harapan hidupnya pun menurun.
  7. Batasan perjalanan dan bersekolah; Beberapa negara mensyaratkan imunisasi lengkap bagi warga asing yang hendak berkunjung. Jika tidak diimunisasi, anak dapat kehilangan kesempatan untuk  mengenyam pendidikan di negara-negara ini. Selain itu, sudah semakin banyak sekolah yang mencantumkan ‘imunisasi lengkap’ sebagai syarat pendaftaran. Tujuannya adalah agar semua anak dan warga sekolah terlindung dari penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin dan dengan demikian anak dapat menikmati hak belajarnya secara penuh di sekolah.

Sebagai orang tua atau pengasuh yang bertanggung jawab, kita perlu tahu alasan pentingnya memastikan anak menerima imunisasi yang lengkap dan tepat waktu, namun ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua saat imunisasi anak:

  1. Jadwal Imunisasi Pastikan mengikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh dokter  atau klinik kesehatan; 
  2. Kondisi Kesehatan Anak: Anak harus dalam kondisi sehat saat akan diimunisasi. Jika anak sedang sakit, sebaiknya tunda imunisasi hingga mereka pulih; 
  3. Riwayat Alergi: Informasikan kepada dokter jika anak memiliki riwayat alergi, terutama terhadap komponen vaksin; 
  4. Efek Samping: Siapkan diri untuk efek samping ringan seperti demam atau kemerahan di tempat suntikan, dan tahu cara menanganinya; 
  5. Dokumentasi: Simpan catatan imunisasi anak untuk memudahkan pemantauan dan pengingat dosis berikutnya. 

Daftar Pustaka
1. Jadwal imunisasi anak dan penyakit yang dicegah oleh vaksin | UNICEF Indonesia
2. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis media/20180827/5827672/papua-barat-
berhasil-tingkatkan-angka-harapan-hidup/
3. Untuk Semua Anak: Melindungi Masa Depan Anak-anak Indonesia Melalui Imunisasi
(who.int)

Apilion Joniko.SE.M.Pd

Penyuluh Keluarga Berencana

Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Anak Sehat dengan Vaksinasi Penuh)” yang diselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
5
+1
0
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
ipah saripah
ipah saripah
6 months ago

terimakasih banyak atas informasinya,sangat bermanfaat buat saya sebagai seorang ibu juga sebagai kader posyandu,untuk bisa memahami arti pentingnya vaksinasi buat anak2

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x