Ayo Imunisasi untuk Masa Depan Generasi yang Sehat

Salah satu faktor yang dapat menghambat tumbuh kembang anak adalah jika anak sering sakit. Ketika sakit, anak merasa lemah dan tidak mampu untuk bergerak aktif dan bersemangat. Seringkali anak juga kehilangan selera makan. Padahal pada masa pertumbuhannya anak butuh asupan makanan bergizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. 

Menjaga daya tahan tubuh anak tetap kuat merupakan salah satu cara agar anak tetap sehat dalam masa tumbuh kembangnya. Memberikan asupan nutrisi yang bergizi sejak anak dalam kandungan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat adalah usaha yang dapat dilakukan agar anak memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Sejatinya anak telah memiliki kekebalan tubuh alami sejak dalam kandungan. Akan tetapi, kekebalan tubuh alami tersebut akan berkurang seiring bertambahnya usia anak.

Pemberian vaksin dapat membentuk kekebalan tubuh anak. Vaksin terbuat dari bakteri atau virus yang telah dilemahkan atau dimatikan yang kemudian dimasukkan ke tubuh untuk memancing atau merangsang tubuh membentuk antibodi terhadap penyakit tertentu. Vaksin telah melalui pengujian yang ketat sehingga vaksin yang diberikan kepada anak kita telah teruji keamanan dan efektif dalam mencegah penyakit.

Ketika vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, tubuh akan mengenali bakteri atau virus yang masuk dan membentuk antibodi. Ketika bakteri atau virus yang sesungguhnya masuk ke dalam tubuh anak, maka tubuh anak telah siap untuk melawan bakteri atau virus tersebut. Hal inilah yang kemudian membentuk kekebalan tubuh sehingga anak tidak mudah sakit.

Pada tahun 2023, pemerintah menetapkan ada 5 imunisasi dasar dan 8 imunisasi tambahan yang wajib bagi anak. Imunisasi tersebut harus dilakukan sesuai urutan waktu imunisasi. Urutan yang ditetapkan tersebut telah menyesuaikan dengan kebutuhan kekebalan tubuh anak sejak lahir hingga usia 24 bulan. Imunisasi tersebut adalah imunisasi HB (hepatitis B), imunisasi polio, imunisasi BCG, imunisasi DPT, imunisasi MR/MRR (campak), imunisasi Hib, imunisasi PCV, imunisasi Rotavirus, imunisasi JE, imunisasi Varisela, imunisasi hepatitis A, imunisasi Tifoid dan imunisasi influenza.

Perkembangan pesat pada anak terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Pada masa ini gangguan kesehatan akan sangat berpengaruh pada kehidupan anak selanjutnya. Dampak yang dialami anak bukan hanya yang dapat terlihat seperti berat badan yang menurun tetapi juga berdampak pada perkembangan organ penting anak seperti perkembangan otak dan perkembangan kemampuan motoriknya. Pada kasus penyakit yang lebih berat, anak dapat menderita gagal tumbuh atau stunting bahkan menyebabkan kematian.

Imunisasi masih menjadi cara yang paling efektif guna memperkuat kekebalan tubuh hingga saat ini. Vaksin mampu memberantas penyakit yang dulunya ditakuti dan menjadi penyebab kematian. Jika sebagian besar orang telah diimunisasi maka akan terbentuk kekebalan kelompok. Kekebalan ini yang menurunkan penyebaran penyakit. Dengan melakukan imunisasi, komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit tertentu juga dapat dihindari. Misalkan saja anak yang telah divaksin BCG (Bacillus Calmette and Guerin), yang melindungi anak dari TBC (Tuberkulosis) berat, tertular bakteri TBC dari orang dewasa sekitarnya, maka penyakit yang ditimbulkan tidak akan seberat anak yang tidak diimunisasi BCG. Tubuh anak yang telah divaksin telah mengenali bakteri penyebab TBC melalui vaksin, sehingga telah terlatih menghadapi bakteri tersebut atau bahasa sederhananya anak tersebut telah memiliki kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab TBC.

Sebagai orang tua, memenuhi pemberian imunisasi pada anak adalah tanggung jawab yang harus dilakukan. Tumbuh kembang anak tidak akan mengulang. Ketika anak sehat, pemberian makanan bergizi dan stimulasi akan dapat dilakukan secara optimal. Pemerintah memberikan imunisasi secara gratis agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh optimal bebas stunting. Oleh karena itu, mari ayah bunda, tunaikan tanggung jawab sebagai orang tua dengan membawa anak ke fasilitas kesehatan atau posyandu terdekat untuk mendapatkan imunisasi sesuai umur anak.

Referensi:

https://health.detik.com/ulasan-khas/d-2265376/ini-risikonya-bila-si-kecil-sering-sakit-sakitan diakses tanggal 23 Juli 2024

https://www.unicef.org/parenting/health/parents-frequently-asked-questions-vaccines  diakses tanggal 23 Juli 2024

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1331/pentingnya-imunisasi-bagi-anak#:~:text=Melindungi%20tubuh%20bayi%20%2F%20anak%20dari,yang%20berdampak%20pada%20kualitas%20tumbuh  diakses tanggal 23 Juli 2024

 

Nofi Ariyanto, S.Pd.

Penyuluh Keluarga Berencana

Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Anak Sehat dengan Vaksinasi Penuh)” yang diselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
4
+1
0
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Bobi
Bobi
5 months ago

Luar biasa

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x