SUARAKARYA.ID: Dalam upaya percepatan penurunan stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bekerja sama dengan para mitra kerja melakukan peningkatan kapasitas kelas orangtua hebat melalui Bina Keluarga Balita.
Peningkatan kapasitas kelas orangtua hebat Melalui Bina Keluarga Balita sebagai wadah keluarga, yang mempunyai balita-anak. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua, dalam mengasuh dan membina tumbuhkembang anak melalui stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral.
“Anak merupakan aset utama bagi suatu negara, untuk generasi penerus bangsanya. Anak anugerah sekaligus amanah dari Tuhan, yang harus dijaga dalam tumbuhkembangnya secara baik dan berkualitas,” tutur Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak dr Irma Ardiana MAPS, saat mewakili Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, Sp OG (K), ketika membuka Kegiatan Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT), di Jakarta, Selasa (19/04/2022).
Baca Juga: Perbarui Daftar Negara, Indonesia Bisa Tempatkan Pekerja Migran Ke 65 Negara
Peran orang tua atau keluarga, lanjutnya, merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter anak yang baik dan berkualitas. Anak yang berkualitas bermula dari pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang baik.
Kelas peningkatan pengetahuan dan pemahaman orang tua dalam 1000 HPK yang dinamakan KERABAT ini merupakan wujud perhatian dan apresiasi. Terhadap kader dan orang tua yang telah mengikuti kelas dan menerapkannya dalam mengasuh buah hatinya.
Irma juga menyampaikan, banyak permasalahan gizi yang masih dialami masyarakat Indonesia, salah satunya adalah stunting. Karena itu, salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan dan penurunan prevalensi stunting.
Upaya ini bertujuan, agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap. Untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
“Kelas pengasuhan atau sesi peningkatan kapasitas keluarga merupakan salah satu layanan di masyarakat, yang efektif dalam mewujudkan perubahan perilaku di tingkat keluarga,” kata Irma.
BKKBN, ujarnya, terus berupaya mendorong adanya inovasi dalam pencegahan stunting berbasis keluarga. Dengan sasaran utama remaja, calon pengantin/calon pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0 -59 bulan.
Baca Juga: Tengok Kemiskinan Ekstrem, Menko PMK Langsung Atasi Lewat Skema Bansos Dan Rumah Layak Huni
Pada kesempatan yang sama Koordinator Pelembagaan Bina Keluarga Balita (BKB) BKKBN Toni Dwiyanto SH MPH dalam laporannya menyampaikan tujuan diselenggarakannya Kegiatan KERABAT ini.
Kegiatan ini bertujuan; (1) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kelas pengasuhan BKB; dan (2) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan pengelola dan pelaksana kegiatan BKB dalam penggunaan media penyuluhan BKB.
Sumber : https://www.suarakarya.id/kesra/pr-2603239852/upaya-percepatan-penurunan-stunting-bkkbn-buka-kelas-tips-orangtua-hebat-dalam-1000-hpk