Semangat Mendampingi Tetangga Untuk Memerangi Kehamilan Berpotensi Stunting

Dokumentasi Balai Penyuluhan KB Kecamatan Menyuke 2022
Dokumentasi Balai Penyuluhan KB Kecamatan Menyuke 2022

Tiupan angin yang agak kencang ditambah rintik gerimis hujan pada waktu itu mengiringi langkah kami. Tidak hanya membasahi rambut dan pakaian kami, hujan juga telah menggenangi jalanan di pedesaan itu. Jalan tanah liat yang berlumpur. Saya berjalan di sebelah perempuan yang usianya tidak jauh berbeda dari saya. Panggil saja beliau Ibu Irma. Itu adalah  nama panggilannya. Nama lengkapnya adalah Irma Yunita. Beliau Kader KB di Tim Pendamping Keluarga (TPK). Pada saat itu saya ingin melihat langsung hambatan dan praktik baik Kader KB-TPK dalam melaksanakan tugasnya di lapangan dalam mendampingi keluarga. Hal ini akan menjadi bahan masukan bagi saya sebagai Penyuluh Keluarga Berencana untuk melakukan evaluasi semesteran/6 bulanan dalam kegiatan penguatan TPK.

Tak disangka, air sungai meluap naik menggenangi jalan hingga sekitar 25 cm. Saya lantas khawatir dan bertanya pada Ibu Irma apakah kami bisa melanjutkan perjalanan. Ibu Irma meyakinkan saya untuk lanjut karena rumah yang akan didampingi tidak jauh lagi. Tak berselang lama, kami pun tiba di depan rumah yang terbuat dari papan kayu. Lantas, kami pun dipersilahkan masuk. Ibu Irma mengobrol dengan seorang wanita hamil menggunakan bahasa daerah setempat. Saya pun diberitahu bahwa usia kehamilan ibu tersebut masih 3 bulan. Obrolan tersebut mengalir dengan suasana cair dan santai. Hal tersebut dikarenakan mereka adalah tetangga yang telah saling kenal dan juga karena menggunakan bahasa daerah mereka.

Dokumentasi Balai Penyuluhan KB Kecamatan Menyuke 2022
Dokumentasi Balai Penyuluhan KB Kecamatan Menyuke 2022

Tidak lama kemudian, Ibu yang didampingi tersebut mengeluarkan buku yang berwarna merah muda yang bertuliskan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Ibu Irma pun melakukan Penyuluhan dengan bahan materi dari buku tersebut. Saat itu, Ibu Irma memberikan materi tentang “Porsi Makan dan Minum Ibu Hamil untuk kebutuhan sehari”. Materi yang berisi tentang bagaimana memenuhi gizi pada saat kehamilan. Ibu Irma juga menjelaskan makanan yang ada di dalam gambar pada buku bisa diganti dengan makanan yang ada di sekitar namun tidak mengurangi nilai gizinya. “Ibu bisa mengganti makanan ini dengan makanan yang tersedia di desa kita Bu. Untuk lebih jelasnya nanti waktu posyandu Ibu bisa bertanya langsung ke Petugas Kesehatan.” ujar Ibu Irma dengan bersemangat. “Ibu harus hadir dan rutin ikut Posyandu ya agar kehamilannya ini sehat” tambah Ibu Irma.

Saya pun terdiam dan merenung di dalam hati, ternyata Peran TPK ini sangat menentukan untuk mencegah dan menurunkan angka stunting. Bisa saja di tempat lain ada ibu hamil  yang tidak bisa membaca, menulis, dan berhitung  (CALISTUNG) atau kesulitan memahami bahasa materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Hal itu akan membuat buku KIA tersebut hanya akan disimpan dan tidak dibaca.

Saya menarik kesimpulan bahwa alam di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat telah menyediakan berbagai gizi dan vitamin dari berbagai hewan dan tumbuhan yang ada di alam. Namun salah satu penyebab stunting di Kabupaten Landak bukan karena faktor gizi dan vitamin yang sulit didapatkan, tapi karena kurangnya informasi yang didapat oleh masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi serta kebersihan/sanitasi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Maka harus dipikirkan bagaimana cara mengemas informasi tersebut agar mudah dicerna oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Hal tersebut senada dengan hasil Kegiatan Audit Kasus Stunting di Kabupaten Landak.

Singkat cerita, hari pun mulai sore dan kami beranjak pulang. Pada perjalanan pulang saya menanyakan beberapa pertanyaan ke Ibu Irma, salah satunya tentang keinginan dan harapan Ibu Irma dengan melakukan pendampingan keluarga sebagai TPK. Ibu Irma menjawab, “ Saya hanya tidak ingin generasi penerus di desa saya mengalami stunting. Kami berharap desa kami memiliki Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkualitas di masa depan. Untuk itu dari masa kehamilan, saya sebagai Kader KB di TPK memastikan kehamilan tetangga saya sehat dengan melakukan Penyuluhan.”

Yuk Sobat Orang Tua hebat di manapun berada, kita bedah apa itu kehamilan sehat.

Kehamilan yang sehat dapat dilihat dari fisik ibu hamil yaitu ibu hamil bersemangat melakukan aktivitas sehari-hari, tidak pucat atau menderita anemia, serta memiliki nafsu makan yang baik.

Ciri fisik ibu hamil sehat juga dapat diketahui dengan cara mengukur lingkar lengan atas (LILA). Ukuran LILA menjadi salah satu petunjuk untuk mengetahui status gizi orang dewasa. Ukuran LILA seorang ibu hamil harus normal, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah sesuai ambang batas yang dianjurkan Kementerian Kesehatan. Ukuran LILA yang normal mengindikasikan ibu hamil tersebut tidak kekurangan energi kronis atau malnutrisi.

Ciri fisik lain dari kehamilan sehat adalah bila berat ibu hamil terus bertambah setiap bulannya. Kenaikan berat badan setiap ibu hamil dapat berbeda-beda tergantung dari indeks massa tubuh (IMT) dan berat badan sebelum kehamilan. Kenaikan berat badan ibu hamil mengindikasikan adanya pertumbuhan pada janin dalam kandungan.

Selain itu, ciri fisik pada kehamilan yang sehat dapat dilihat dari pertambahan ukuran lingkar perut. Saat hamil, normalnya lingkar perut ibu hamil akan bertambah 1 -2 cm setiap minggunya. Pertambahan ukuran perut ini menjadi tanda janin dalam kandungan berkembang dengan baik.

Selain dari penampakan fisik, kehamilan sehat dapat diketahui melalui pemeriksaan dengan bidan atau dengan dokter kandungan. Pertumbuhan dan perkembangan janin dapat diketahui dari pemeriksaan detak jantung janin. Biasanya detak jantung janin telah dapat terdengar mulai minggu ke-enam hingga ke-delapan usia kehamilan.

Pemeriksaan menggunakan Ultrasonografi (USG) kandungan juga dapat memberikan informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan. Selain pemeriksaan janin, tekanan darah dan kadar gula darah ibu hamil yang normal berdasarkan hasil pemeriksaan tenaga kesehatan juga menjadi ciri dari kehamilan sehat.

Sebaliknya, kehamilan berpotensi stunting memiliki ciri yang berlawanan dengan kehamilan sehat. Jika kita menemukan ibu hamil yang terlihat selalu pucat atau terindikasi anemia, LILA terlalu rendah, berat badan yang tidak naik sesuai umur kehamilan, lingkar perut tidak bertambah, tidak mempunyai selera makan yang baik, tidak mengkonsumsi makanan yang bergizi serta tinggal di lingkungan yang tidak sehat dan memiliki sanitasi yang buruk, maka kita harus peduli dan mengajak ibu hamil tersebut mengunjungi petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan bantuan terkait kehamilannya.

Ibu hamil yang kekurangan gizi memiliki kehamilan berisiko stunting. Mengutip laman www.bkkbn.go.id, stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

Peran TPK sebagai ujung tombak pencegahan stunting sangat penting untuk mengantisipasi kehamilan berisiko stunting. Dan setiap orang dapat berpartisipasi mencegah stunting dengan ikut peduli pada masyarakat di lingkungan sekitar kita khususnya pada ibu hamil. Orang tua yang hebat akan berupaya mencegah stunting untuk keluarga kita dan untuk keluarga yang berada di sekitar kita.

Yuk kita lawan stunting dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat dari hulu ke hilir untuk kehamilan sehat. Lawan stunting dengan kehamilan sehat.

 

Profil Penulis 

FOTO NOFI ARIYANTO - Balai Penyuluhan KB Kecamatan Menyuke

 

 

Nofi Ariyanto, S. Pd.
Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Kehamilan Sehat vs Kehamilan Berisiko Stunting” yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2023). 

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
9
+1
1
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x