PENTINGNYA PERAN DAN DUKUNGAN POSITIF DARI KELUARGA UNTUK PENCEGAHAN BABY BLUES PADA IBU PASCA SALIN

Baby blues atau perubahan suasan hati pascamelahirkan sudah bukan mitos lagi, sekitar 70-80% dari semua ibu baru mengalami perasaan negatif atau perubahan suasana hati setelah kelahiran anaknya. Mengutip dari American Pregnancy Association, baby blues dapat dicegah selama kehamilan yaitu dengan mengonsumsi makanan mengandung lemak omega-3, khususnya EPA dan DHA. Lemak tersebut dapat ditemukan pada lemak ikan salmon, tuna, kod, sarden, kembung, tenggiri, dan ikan teri.

Meski begitu, kejadian baby blues tidak benar-benar bisa dicegah mengingat penyebabnya berkaitan dengan perubahan hormon selama kehamilan dan melahirkan serta tantangan-tantangan penyesuaian setelah melahirkan. Perlu diperhatikan, bahwa baby blues terjadi beberapa menit sampai beberapa jam setiap harinya dan seharusnya akan hilang setelah 14 hari setelah melahirkan. Jika lebih dari itu, perlu penanganan lebih lanjut.

Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya dengan berbicara tentang perasaan dengan seseorang yang bisa dipercayai, mempertahankan pola makan yang seimbang, membuat jurnal tentang pikiran dan perasaan, keluar menikmati udara segar dan “kehidupan luar”. Upayakan untuk lebih fokus pada bahagianya memiliki bayi baru, bukan pada tekanan karena harus mengurus banyak hal. Membuat ekspektasi yang realistis, sebab kesempurnaan menjadi ibu hanyanyah mitos. Dan tidak kalah penting, pastikan sedang menuju pemulihan pascamelahirkan setiap harinya.

Penggambaran baby blues diantara suka-duka kehidupan ibu pascamelahirkan disorot sebuah serial drama Korea berjudul Birthcare Center. Drama ini bercerita tentang kehidupan para ibu pascamelahirkan di sebuah layanan pusat perawatan kelahiran. Serial tersebut dibintangi oleh seorang ibu yang memiliki karier gemilang dalam kehidupan kerjanya. Tetapi ketika dia melahirkan anak pertamanya diusia 40 tahun, dia mendapat kejutan. Melahirkan jauh lebih sulit dari yang dia harapkan, dan dia dengan cepat menyadari bahwa meskipun dia sangat ahli dalam hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, dia tidak memiliki petunjuk tentang bagaimana membesarkan bayi.

Setelah keluar dari rumah sakit, dia menuju ke pusat perawatan kelahiran. Dia kecewa menyadari bahwa dia adalah ibu tertua di pusat tersebut, dan malu menyadari bahwa semua orang lain sepertinya tahu apa yang mereka lakukan ketika harus merawat bayi. Untungnya, para ibu lain di pusat tersebut menginspirasinya. Ia dapat belajar banyak hal tentang merawat anak disana. Tidak hanya itu, cerita ini juga menyorot kesulitan yang juga dialami oleh suaminya dan bagimana peran suaminya mempengaruhinya seperti pengaruh ibu-ibu lainnya.

Pusat perawatan kelahiran adalah layanan yang cukup umum di Korea Selatan. Pusat perawatan kelahiran ini biasanya menyediakan perawatan pasca-melahirkan yang komprehensif untuk ibu baru dan bayinya. Mereka menawarkan berbagai layanan, termasuk perawatan medis, konseling menyusui, pelatihan perawatan bayi, dukungan emosional, serta fasilitas dan layanan lainnya untuk membantu ibu dalam pemulihan pasca-melahirkan dan untuk menyesuaikan diri dengan peran baru sebagai orang tua. Beberapa pusat perawatan kelahiran bahkan menawarkan program yang mencakup pengasuhan bayi selama beberapa minggu setelah keluar dari rumah sakit.

Di Indonesia, pusat perawatan kelahiran juga semakin populer, meskipun belum seumum di Korea Selatan. Pusat perawatan kelahiran dapat ditemukan di berbagai kota besar dan metropolitan, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Medan. Biasanya, rumah sakit besar dan lembaga kesehatan swasta yang memiliki fasilitas lengkap cenderung memiliki pusat perawatan kelahiran. Selain itu, beberapa pusat perawatan kelahiran independen juga ada, yang sering kali didirikan oleh para ahli kesehatan atau praktisi bidang kebidanan dan keperawatan dengan tujuan memberikan perawatan yang holistik dan personal kepada ibu dan bayi baru lahir.

Meski tidak sekomprehensif pusat perawatan kelahiran, BKKBN juga memiliki layanan bagi keluarga pascakelahiran bernama PPKS yang kini bernama Satyagatra. Layanan ini diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas khususnya keluarga rentan lewat layanan KIE, konsultasi, konseling, pendampingan dan rujukan. Layanan Satyagatra dapat ditemukan tingkat provinsi, kota/kabupaten maupun kecamatan.

Nurul Padma Isnaini, S.Pd

PKB Kab. Lombok Barat, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB

___

Tulisan ini merupakan artikel terpilih dalam Ajakan Menulis Artikel Orang Tua Hebat dengan tema “Yuk Kenali dan Cegah Baby Blues

” yang diselenggarakan oleh  Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN (2024).

Bagaimana Reaksi anda Tentang Konten Ini?
+1
4
+1
0
+1
0
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Newsletter Subscribe

Dapatkan Update Terbaru Kami Melalui Email

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x